Nama : Syahru Ramadhan ( 12209023
Kls : 3ea07
Tgs : B. Indonesia 1
Artikel
Cara Menulis Kilat… Bagaimana Menulis Cepat?
Ya, tentu saja akan enak sekali jika anda dan saya bisa menulis secepat kilat. Masih ingat, dulu ada sebuah cerita lucu sekali Choki si pelukis cepat. Dalam hitungan detik dia bisa melukis sangat cepat, secepat kilat… lebih cepat dari bayangannya sendiri. Well… dengan keahliannya ini dia berhasil menyelamatkan banyak orang, menolong banyak orang, dan menjadikannya tokoh yang sangat menarik.
Masih ingat, dulu ada Lucky Luke, “menembak lebih cepat dari bayangannya sendiri” jadi kecepatan itu menyenangkan, fun, lucu, dan menyelesaikan banyak.
Nah karena menulis adalah salah satu kebiasaan yang perlu anda pupuk di Internet, bukankah akan sangat mengasyikkan jika anda bisa menulis kilat? menulis lebih cepat dari bayangan anda sendiri.
Saya bisa menulis 10 artikel dengan baik di blog ini, bahkan saya bisa melakukan-nya secara konsisten dalam seminggu atau jika perlu terus menerus. Bagaimana saya melakukannya?
Perbanyak masukan, mungkin lewat membaca buku, mendengarkan audio, lewat membaca di Internet, lewat pengalaman anda, atau apapun. Pikiran kita selalu merekam segala peristiwa terus menerus, dia selalu belajar. Jadi tinggal anda mau tidak menuangkannya membagikannya kepada orang lain.
Mungkin anda mau tetapi anda tidak cukup percaya diri, itulah enaknya di Internet, ada blog, anda bisa latihan menulis disana.
Ya tentu saja awalnya tidak akan secepat bayangan anda, tetapi jika anda tidak memulai, bagaimana bisa cepat?
Teruslah berlatih, ingat Bruce Lee? Ia pernah mengatakan bahwa, Ia tidak takut dengan orang yang belajar 1000 tendangan setiap hari. Ia takut dengan orang yang berlatih 1 tendangan 1000 kali.
Karena jika anda berlatih satu tehnik 1000 kali, bisa dipastikan kecepatan dan kekuatan anda akan meningkat drastis.
Mau menulis banyak dan cepat? lakukan yang banyak. Belilah bukunya Joe Vitale: “Hypnotic Writing”, baca berulang-ulang, tulis ulang berkali-kali kalau perlu. Itu akan menjadikan tulisan anda memukau. Lalu perbanyak lakukan, anda akan menjadikan tulisan anda: berlari, menendang dan berteriak. :O Keren bukan?
Nah jika sudah begitu anda hanya akan bertambah baik dan bertambah baik semakin anda melakukannya. Dan anda akan dibayar mahal karena itu. Karena orang kebanyakan membeli informasi di internet. Mereka akan dengan senang hati membayar tulisan anda, keahlian anda. Informasi adalah satu produk yang sangat laku dan menguntungkan di Internet. Dan lewat tulisan anda bisa create produk-produk informasi atau mempromosikan apapun sebanyak mungkin.
Tetaplah menulis! :) , give me your opinion under.
Diksi-Diksi Dalam Puisi
Hari ini, kata yang terpopuler di Kompasiana adalah tidak lain tidak bukan: DIKSI. Banyak polemik, pertanyaan, gonjang-ganjing belum lagi seabrek komentar yang berputar di, masih kata yang sama, DIKSI. Sebenarnya apa sih diksi itu?
Menurut wikipedia: Diksi, dalam arti aslinya dan pertama, merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Arti kedua, arti “diksi” yang lebih umum digambarkan dengan enunsiasi kata - seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan dipahami hingga kompleksitas dan ekstrimitas terjauhnya. Arti kedua ini membicarakan pengucapan dan intonasi, daripada pemilihan kata dan gaya.
Menurut KBBI, DIKSI berarti pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)
Diksi Dalam Puisi
Sebenarnya diksi tidak hanya dipakai dalam menulis puisi. Dalam menulis cerpen, novel, essai, artikel, sampai karya ilmiah sekalipun, diksi juga diperlukan. Tapi baiklah kita membicarakan diksi dalam puisi saja kali ini (sesuai dengan topik yang sedang menghangat di kompasiana saat ini).
Saya sendiri senang menulis puisi dan menyadari salah satu unsur penting dalam menulis puisi adalah pemilihan diksi. Karena puisi adalah bentuk karya tulis yang tidak memakai banyak kata-kata, cendurung tidak deskriptif dan naratif, maka pemilihan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan maksud dan nuansa tulisan haruslah dicermati dengan seksama. Termasuk di dalamnya menghindari pengulangan kata yang sama terlampau sering, pemilihan sinonim yang mewakili, sampai ke penggunaan tanda baca dan susunan bahasa. Misalnya ketika kita ingin mengungkapkan rasa kesepian, kata mana yang akan kita pilih; sunyi, diam, nelangsa, sendiri, sedih, sepi, senyap atau hening? Meski berkonotasi sama, tiap kata yang terpilih akan memberi warna yang berbeda apabila disandingkan dengan kata-kata lainnya dalam keseluruhan puisi.
Bagaimana cara memilih diksi yang tepat? Dengan banyak membaca, baik itu puisi, artikel, novel, surat kabar sampai ke tulisan kritikan sekalipun. Sebab membaca akan memperbanyak kosa-kata. Dengan mengetahui banyak kosa -kata, penulis puisi akan mempunyai pilihan yang lebih beragam dan memberikan warna dan jiwa tersendiri bagi puisinya.
Sekali lagi, diksi adalah pilihan kata, yang merupakan satu kesatuan dari keutuhan puisi. Jadi bukan berarti memakai kata-kata yang artinya baru diketahui setelah memeriksa KBBI, lantas puisi tersebut baru dianggap keren dan mengandung nilai sastra. Penyair-penyair besar Indonesia banyak menggunakan diksi yang sederhana dan gampang dimengerti, tapi puisi yang dihasilkannya sungguh indah.
Kita ambil contoh puisi karya Sapardi Djoko Damono:
Perahu Kertas
Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kau layarkan di tepi kali; alirnya Sangat tenang, dan perahumu bergoyang menuju lautan.
“Ia akan singgah di bandar-bandar besar,” kata seorang lelaki tua. Kau sangat gembira, pulang dengan berbagai gambar warna-warni di kepala.
Sejak itu kau pun menunggu kalau-kalau ada kabar dari perahu yang tak pernah lepas dari rindu-mu itu.
Akhirnya kau dengar juga pesan si tua itu, Nuh, katanya,
“Telah kupergunakan perahumu itu dalam sebuah banjir besar dan kini terdampar di sebuah bukit.”
(Perahu Kertas - Kumpulan Sajak, 1982)
Untuk menghasilkan puisi yang bagus, selain diksi, kemahiran menggunakan imaji kata-kata, bahasa figuratif (majas) dan rima adalah unsur-unsur dalam penulisan puisi yang tidak boleh luput diperhatikan. Tapi apakah dengan menguasai semua teori-teori tersebut, maka maha karya puisi akan berhasil dihadirkan? Banyak penyair-penyair yang justru membebaskan diri dari semua ikatan teori, menjelajah imajinasi kata-kata seliar-liarnya, dan jadilah puisi yang luar biasa.
Seperti puisi karya Sutardji Calzoum Bachri berikut ini:
Sepisaupi
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupoi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya ke dalam nyanyi
(1973)
Lalu, bagaimana dengan penulis-penulis puisi di Kompasiana ini? Dari sekian banyak puisi atau tulisan yang ditag di kolom puisi di Kompasiana, memang tidak semuanya bagus. Beberapa bahkan terbaca sebagai curhat. Tapi dengan sering menulis puisi, proses pembelajaran akan terbentuk dengan sendirinya dan pada akhirnya akan menghasilkan tulisan yang berkarakter. Saya perhatikan justru sekarang ini semakin banyak Kompasioners yang puisinya semakin cemerlang, seperti cahaya matahari pagi yang hangat dan menjanjikan. Ah, bukankah memang tidak ada yang begitu mulai menulis langsung bisa menjadi penyair yang hebat? Saya yakin Joko Punirbo, WS Rendra dan Alfrizal Malna dulunya juga melewati proses pembelajaran sebelum bermetamorfosa menjadi seperti sekarang.
Sebagai contoh (lagi), saya postingkan dua puisi Kompasioners yang saya nilai bagus. Sengaja saya pilih kedua penulis ini untuk mewakili, mengingat mereka berdua sudah menghasilkan puisi berrmutu dalam usia yang relatif muda (status: masih mahasiswa).
Sajak Cinta Buat Nda - Pringadi Abdi
di palembang, nda. hanya di palembang,
burung-burung tidak lagi kepingin terbang, udara
dingin menusuk tulang, dan syalmu menanti
aku datang
rindu ini begitu akut, mengalahkan gagak-gagak
di tiang listrik yang khusyuk
menanti kematian
di palembang, nda, jembatan ampera masih tegak
membelah sungai musi yang keruh;
cinta ini selalu penuh, meski terkadang angkuh
tetapi sungguh
tak ada kata-kata dari kesunyian
yang lebih indah dari kenangan perjalananku
denganmu
Kau Gemakan Laguku Saat Jendela Terbuka - Andi Gunawan
Yessa Putra Noviansyah
Hari-hari merupa hitam putih sesekali terselip abu. Umpama tembakau dalam kemasan petang, kunikmati selingan kelabu yang menggelayuti mau sebelum datang merah.
Kau mengetuk pintu dan kubiarkan masuk lewat jendela. Pintu terlalu lapang saat terbuka -mengaburkan asap yang ingin kujaga baunya dalam kubusku.
Demi kelayakan predikat, kubagi sesesap jujur padamu yang masuk lewat jendela berkarat. Kepulannya merasuki celah yang rahasia, kenapa kau buka pintu?
Jadi teringat pendapat seorang teman yang mengatakan bahwa puisi adalah bentuk seni yang paling subjektif. Berbeda dengan lakon, tari atau lukisan, puisi tidak dapat dinilai secara visual. Berhubung ia lebih banyak bermain di ranah rasa dan emosi, tidak seperti cerpen atau novel yang dapat ditelusuri narasi, plot dan karakter tokoh-tokohnya, maka penilaian terhadap bagus tidaknya sebuah puisi cenderung menjadi ambigu. Menuruku, kedua puisi tulisan Pringadi Abdi dan Andi Gunawan adalah contoh puisi yang bagus. Pemilihan diksi yang menarik: Hari-hari merupa hitam putih sesekali terselip abu (Kau Gemakan Laguku Saat Jendela Terbuka); kenapa abu, bukannya kelabu? Kupikir abu, selain mewakili warna, juga merupa sebagai abu dari sisa pembakaran, yang ternyata tepat sekali disambung dengan kalimat berikutnya: Umpama tembakau dalam kemasan petang.
Atau rima yang manis sekali di puisi Sajak Cinta Buat Nda: di palembang, nda. di palembang.// burung-burung tidak lagi kepingin terbang, udara//dingin menusuk tulang, dan syalmu menanti. Kata-kata berakhiran ‘g’ dalam palembang, burung, terbang dan tulang, terbaca ritmis meski tidak selalu disandingkan menjadi kata terakhir di baris. Pengulangan kata di palembang, di palembang, adalah penekanan lokasi yang disambung dengan gambaran jembatan ampera di bait terakhir yang berhasil membawa kita ke dalam perjalanan cinta nda dengan si penyair.
Kalaupun ada yang tidak sependapat dengan apresiasiku dalam menilai kedua puisi di atas, silakan saja. Rasa memang tidak dapat dipaksa. Tapi kalau ada yang menilai semua puisi di Kompasiana adalah karya sampah dan tidak ada yang bagus, ini sama saja dengan orang buta yang memegang kaki seekor gajah lalu berasumsi bahwa dia telah menjelajahi dan mengerti keseluruhan fisik dari gajah.
Terakhir, saya percaya puisi yang ditulis dari hati yang jujur hasilnya akan jauh lebih bagus daripada puisi yang hanya berkutat di seputaran diksi dan teori kepenulisan saja. Puisi tersebut akan terlihat keren, tapi kosong. Jadi, wahai penulis puisi, gunakan diksimu segila-gilanya, seliar-liarnya, dan menulislah dari hati.
Kamis, 13 Oktober 2011
Perilaku Konsumen
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt,Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Segmentasi Pasar ,Penentuan Sasaran Pasar dan Pemposisian Produk”.Yang ditujukan sebagai syarat dalam pembelajaran tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.Terutama kepada Ibu Sri Rezeki S.E, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Pemasaran.
Penulisan ini ditujukan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Manajemen Pemasaran,yang mana juga sebagai tugas bagi kami kelompok 4. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi kami selaku kelompok 4 ,dan bagi kita semua.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini belumlah sempurna .Seperti kata pepatah “Tiada gading yang tak retak” , oleh sebab itu ,kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, Oktober 2011
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………....1
Daftar Isi............................................................................................................ 2
Pendahuluan………………………………………………………….…….............. 3
Segmentasi Pasar,Penentuan Sasaran Pasar dan Pemposisian Produk dalam Upaya Pemasaran....……………….............................................................................. 4
A.Pasar dan Penggolongannya.........……………………………………............. 4
B.Segmentasi Pasar.......................…………………………………………........ 9
C.Petapan Sasaran Pasar dalam Upaya Pemasaran...................................... 11
D.Pemilihan Strategi Penetapan Sasaran pasar.............................................. 16
E.Pemposisian Produk
dalam Upaya Pemasaran................................................................................. 20
Penutup.......……………………………………………………………………….... 23
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..….. 24
PENDAHULUAN
Setiap proedusen selalu berusaha agar memlalui produk yang dihasilkannya dapatlah tujuan dan sasarannya teracapai. Dalam rangka inilah setiap produsen harus memikirkan kegiatan pemasaran produknya jauh sebelum produk tersebut dihasilkan sampai produk tersebut di konsumsikan oleh konsumen akhir.
Pemasaran dalam sebuah perusahaan adalah salah satu ujung tombak bagi keberhasilan perusahaan tersebut dalam menjual produk yang di hasilkan. Proses pemasaran dalam sebuah perusahaan di harapkan haruslah berhasil,pemasaran menentukan keberlangsungan operasional sebuah perusahaan ,hal ini disebabakan apabila pemasaran itu gagal dilakukan ,hasilnya adalah produk tersebut tidak dapat dijual ,sehingga perusahaan merugi.
Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha pemasaran dari produk yang di hasilkan. Keberhasilan ini ditentukan oelh ketepatan produk yang dihasilkan dalam memberi kepuasan dari konsumen yang ditentukan.
Pemasaran bukan hanya kegiatan penawaran dan pendistribusian tetapi lebih dari itu,pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepssi ,penetapan harga,promosi ,serta distribusi atas gagasan,barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan organisasi.
Kegiatan-kegiatan pemasaran juga perlu dikoordinasikan dengan faktor-faktor lingkungan yang sebagian besar berada di luar kontrol perusahaan. Ini berarti bahwa perusahaan perlu lebih banyak mengarahkan karyawan melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang etis atau tidak bertentangan dengan norma lingkungan, dan produk- produknya memang aman sebelum diluncurkan. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, keputusan tentang produk diintegrasikan dengan keputusan-keputusan menyangkut harga, distribusi, dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi.
Dengan mengetahui jenis pasar,segmentasi pasar,sasaran,strategi penetapan pasar dan pemposian produk produsen dapat mencapai tujuan – tujuan usaha yang dijalankannya dan tercapainya target – target pemasaran.
SEGMENTASI PASAR,PENENTUAN PASAR DAN PEMPOSISIAN SUATU PRODUK DALAM UPAYA PEMASARAN
Pemasaran dalam sebuah perusahaan adalah salah satu ujung tombak bagi keberhasilan perusahaan tersebut dalam menjual produk yang di hasilkan .Proses pemasaran dalam sebuah perusahaan di harapkan haruslah berhasil,pemasaran menentukan keberlangsungan operasional sebuah perusahaan,hal ini disebabakan apabila pemasaran itu gagal dilakukan ,hasilnya adalah produk tersebut tidak dapat dijual ,sehingga perusahaan merugi.
Pemasaran bukan hanya kegiatan penawaran dan pendistribusian tetapi lebih dari itu ,pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepssi ,penetapan harga ,promosi ,serta distribusi atas gagasan,barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan organisasi.
Jadi dengan begitu luasnya arti dan kegiatan pemasaran itu,maka seorang yang berkecimpung dalam bidang pemasaran harus dapat menguasai dan mengetahui segala proses yang ada di dalam sebuah kegiatan pemasaran.
A.PASAR DAN PENGGOLONGANNYA
Pasar dalam arti sempit merupakan tempat bertemunya anara penjual dan pembeli,namun dalam arti luas pasar bukan hanya tempat bertemu antara penjual dan pembeli ,namun adalah sebuah lingungan yang dijadikan tempat diadakannya segala transaksi maupun objek dari suatu pemasaran.
Jenis-jenis Pasar antara lain:
1.Pasar Persaingan sempurna
2.Pasar persaingan tidak sempurna.
1.Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefenisikan sebagai suatu struktur pasar atau industry dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual dan pembeli tidak dapat mempengeruhi keadaan di pasar.
Ciri-cirinya antara lain:
1.Pengambilan harga atau price taker yang berarti setiap perusahaan yang ada di dalam pasar tidak berhak menentukan harga pasar. Harga barang dipasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan penjual dan penbeli.
2.Setiap perusahaan Mudah keluar atau masuk dalam pasar . Artinya,pabila suatu ketika perusahaan mengalami kebangkrutan dan ingin meninggalkan pasar ia dapat melakukannya dengan mudah. Sebaliknya apabila produsen yang merasa mampumelakukan persaingan dalam pasar, produsen dapat memasuku pasar.
3.Menghasilkan barang yang serupa. Maksudnya, Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan , barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa.Tidakterdapat perbedaan antara barang yang dihasilkan produsen yang stu dengan barang – barang yang dihasilkan produsen lainnya. Barang seperti ini dikenal juga dengan istilah barang yang Homogenous.
4.Terdapat banyak perusahaan Dipasar.
5.Pembeli memiliki pengetahuan sempurna mengenai Pasar. Mereka memiliki pengetahuan yang sempurna akan harga barang atau jasa yang tawarkandan perubahan terhadap harga barang – barang yang sedang berlaku
Kebaikan Pasar Persaingan Sempurna antara lain:
1.Pasar persaingan Sempurna memaksimalkan Efisiensi. Efisiensi yang dimaksud antara lain
Efisiensi Efisiensi Produktif, dan Efisiensi alokatif.
Efisiensi Produktif dapat dicapai melalui peminimuman biaya produksi, serta memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang paling rendah. Efisiensi alokatif didapatkan dengan membuat harga setiap barang sama dengan biaya marginalnya untuk memproduksikan barang tersebut.
2.Kebebasan Bertindak dan memilih. Karena adanya kebebasan untuk memproduksikan berbagai jenis barang dan jasa maka masyarakat memiliki hak untuk memberikan pilihan lebih banyak terhadap barang – barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk kebutuhannya sehari-hari.
Keburukan pasar persaingan sempurna antara lain:
1.Pasar persaingan sempurna tidak mendorong adanya inovasi. Ketidak kekalan keuntungan dari pengembangan teknologi menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan pengembangan teknologi dan inovasi.
2.Persaingan sempurna menimbulkan biaya social. Seperti biaya kebersihan, dsb.
3.Membatasi pilihan konsumen terhadap barang dan jasayang di produksikan karena barang – barang yang dihasilkan oleh tiap-tiapperusahaan adalah 100% sama.
Biayaproduksi untuk pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi. Biaya produksi yang rendah menyebabkan jumlah produksi lebih banyak dari di dalam pasar persaingan sempurna dan harga adalah lebih rendah.
4.Distribusi pendapatan tidak selalu merata. Dengan memperhatikan keadaan permintaan dalam pasar , maka efisiensi dalam penggunanaan sumber-sumber daya mencapai maksimum tetapi ia tidak memaksimumkan kepentingan seluruh masyarakat.
2.Pasar Persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan tidak sempurna. Dalam kondisi ini, mungkin saja dalam pasar terdapat satu produsen yang menguasai pasar ataupun sebaliknya.
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna antara lain:
1.Monopoli.
Merupakan suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan prusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai pengganti barang yang sangat dekat.
Ciri-ciri pasar monopoli antara lain:
-Pasar Monopoli merupakan Industri satu perusahaan. Syarat – syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli it,dan para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun dalam menentukan suarat jual beli.
-Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar.
-Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industry.
-Dapat mempengaruhi penentuan harga.
-Promosi ilklan kurang diperlukan.
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli antara lain:
1.Perusahaan monopoli memiliki suatu sumberdaya tertentu yang unik.
2.Perusahaan ekonomi pada dasarnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3.Monopoli Wujud dan berkembang melalui undang undang, pemerintah memiliki hak monopoli kepada perusahaan tersebut.
Kebaikan penting dari pasar Monopoli antara lain:
-Apabila menikmati skala ekonomi,biaya produksi lebih murah daripada firma di pasar persaingan tidak sempurna, dan tingkat produksi lebih besar.
-Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus-menerus melakukan pengembangan dan inovasi.
-Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang yang lebih murah dan lebih bermutu.
Keburukan daripada pasar Monopoli antara lain:
-Harga barang lebih mahal dana tingkat produksi lebih rendah di pasar persainga sempurna.
-Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan
-Kesejahteraan masyarakat yang dihasilkan lebih buruk daripada pasar persaingan sempurna.
2.Pasar Persaingan Monopolistis
Merupakan pasar yang mempunyai banyak persamaan dengan pasar persaingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup banyak perbedaan yang menyebabkan perusahaan di pasar tersebut mempunyai unsure kekuasaan monopoli
Ciri ciri Pasar Monoplolistis antara lain:
1.Terdapat banyak penjual
2.Barangnya bersifat banyak corak
3.Dapat mempengaruhi harga
Kebaikan penting dari pasar Monopolistis antara lain:
-Menghasilakan barang yang bebeda corak. Ciri ini meningkatkan kesejahteraan konsumen karena dapat memilih corak barang yang sesuai dengan selera dan kemampuannya.
-Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata.oleh karena perusahaan terdiri dari perusahaan – perusahaan kecil yang memperoleh untung normal,pemilik modal tak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan lebih besar.
Keburukan atau kelemahan utama daripada pasar persaingan monopolistis.
-Operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna karena, harga lebih tinggi, kuantitas produksi lebih rendah,dan pada keseimbangan tidak tercapai efisiensi roduktif dan efisiensi alokatif.
-Perusahaan tidak menggalakkan adanya inovasi.
-Modal yang lebih terbatas, pasar yang terbatas dan cenderung untuk memperoleh keuntungan normal jangka panjang menghalanhi firma untuk mengadakan inovasi.
3.Oligopoli
Merupakan pasar barang yang terdiri dari hanya beberapa perusahaan yang mempunyai ukuran dan modalyang lebih besar, barang yang dihasilakan berbeda corak atau barang serupa.
Ciri - ciri pasar oligopoly ialah:
-Pengiklanan penting dalam mempromosikan barang.
-Dalam penentuan harga perusahaan saling bergantung satu sama lainsehingga harga sangat kaku.
-Menghasilkan barang yang standart maupun yang berbeda corak.
Kebaikan pasar oligopoly antara lain:
-Adanya ciri Istimewa dari barang yang dihasilkan.
-Dapat mencapai efisiensi yang tinggi dan menurunkan biaya produksi
-Perusahaan selalu mengadakan pengembangan dan inovasi
Keburukan Pasar Oligopoli antara lain:
-Jumlah perusahaan yang berkecimpung dalam pasar oligopoly sangat terbatas.
-Biaya produksi relative rendah.
-Distribusi pendapatan semakin tidak merata.
B.SEGMENTASI PASAR
Tenaga – tenaga pemasaran telah lama menyadari bahwa produk dan jasa tidak dapat menjadi seluruh “barang untuk semua orang “.Pembeli memiliki selera minat ,tujuan dan gaya hidup,dan lain – lain yang berbeda.Kemunculan konsep dan kesadaranakan kebutuhan dan kenginan konsumen membuata tenaga – tenaqga pemasaran berfikir dari segi pasar sasaran _ kelompok orang – orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang serupa .Menyeleksi pasar merupakan langkah awal startegi pemasaran.
Target pemasaran telah jelas - jelas membutuhkan segmentasi pasar yaitu pembagian pasar ke dalam katagori jenis atau segmen pelanggan yang akan dituju ..Beberapa perusahaan berusaha memasarkan produknyakepada lebih dari satu segmen pelanggan .
Untuk dapat mengetahui bagaimana segmentasi pasar perlu dilakukan sebuah identifikasi segmentasi pelanggan tersebut.Anggota Segmen pasar harus memiliki beberapa sifat umun yang akan mempengaruhi keputusan pembeliaan mereka.Menurut Ricky W .Griffin dan Ronald J.Elbert,dalam mengidentifikasi berbagai segmen ada 4 hal penting yang mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan,yaitu:
1. Variabel Geografis
2. Variabel Demografis
3. Variabel Psikografis
4. Variabel Pelaku
1.Variabel Geografis
Banyak keputusan pembelian di pengaruhi oleh tempat pemukiman dan letak geografis dari seorang pelanggan .Hujan yang sering terjadi di kota Bandung akan mengakbatkan lebih banyak penduduk di sana yang membeli paying dari pada orang yang tinggal di daerah Kupang.Penduduk yang tinggal di daerah pertanian akan lebih banyak membeli alat – alat pertanian dari pada penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Pola – pola itulah yang mempengaruhi sebuah perusahaan dalam hal pemasaran produknya,ia harus dapat menentukan segmentasi pelanggan dari produk yang akan di pasarkannya.Tentunya produk yang akan dipasarkan terlebih dahulu dicocokan dengan kondisi geografis keberadaan pelanggan.
2.Variabel Demografis
Vaiabel demografis menggambarkan ciri – ciri seperti umur ,latar belakang etnis, status perkawianan ,suku , agama dan kelas social tertentu.Seperti konsumsi sebuah susu ,tentunya di dasarkan pada kelasifikasi umur konsumen,susu formula untuk bayi di bawah umur,susu pertumbuhan bagi anak anak,susu ibu hamil bagi ibu hamil ,dan susu protein tinggi bagi lelaki yang ingi membesarkan dan membentuk badan nya menjadi lebih ideal.
Banyak lagi segmentasi – segmentasi yang ada pada perusahaan untuk memasarkan produk – produknya.Baik segmentasi usia ,pendidikan , pendapatan,ras , jenis kelamin dan sebagainya.Hal tersebut dilakukan demiadanya simati dan ketertarikan masyarakat untu menggunakan produknya.
3.Variabel Psikografis
Pasar ini diidentifikasi menurut variable geografis,seperti gaya hidup,minat dan sikap masyarakat dalam penggunaan barang .
Segmentasi ini contohnya berlangsung bagi produk – produk kendaraan bermotor,ada banyak segmentasi yang dibuat oleh sang produsen dalam hal memenangkan persaingan dalam hal merebut simpati masyarakat untuk mau menggunakan produknya.Contohnya Honda Beat melakukan segmentasi produknya bagi genarasi mudah yang dinamis dan gaul.Yamaha melakukan segmentasi kendaraan bagi konsumen yang menyukai kecepatan.
Psikografis sangat penting bagi tenaga – tenaga pemasaran karena ,tidak seperti demografis dan geografis ,factor ini kadang – kadang dapat di ubah oleh tenga pemasaran.Pengubahan gaya hidup dan perilaku pelanggan dapat dilakukan dengan penciptaan trend,fashion yang dapat berkembang dari hari ke hari.Penciptaan gaya hidup ini dapat dilakukan melalui iklan ,promosi ,bahkan penciptaan klub – klub pelanggan yang menggunakan suatu produk tertentu.
4.Variabel Perilaku
Variabel perilaku merujuk cara – cara konsumen menggunakan produk ,manfaat yang mereka harapkan bagi produk tersebut alasan mereka membeli dan kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.
Contohnya adalah produk – produk kecantikan ,yang terutama segmentasinya adalah wanita yang ingin atau mempertahankan penampilanya agar menjadi lebih cantik,seperti sliming sut yang merupakan produk pelangsin tubuh wanita,produk ini mengsegmentasikan produknya untuk para wanita yang ingin selalu tampil menarik.Selain itu banyak lagi kosmetik – kosmetik kecantikan wanita yang menjadikan wanita sebagai tujuan penjualannya.
C.PENETAPAN SASARAN PASAR DALAM UPAYA PEMASARAN
Segmentasi pasar menyingkap peluang pasar yang di hadapi perusahaan.Dalam penetapan sasaran pasar, perusahaan harus mengevaluasi bermacam – macam segmen dan memutuskan berapa banyak dan mana yang akan dijadikan sasaran.
1.Mengevaluasi Segmen Pasar
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan tiga faktor, yaitu ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik structural segmen, serta tujuan dan sumber daya perusahaan.
A.Ukuran dan Pertumbuhan Segmen.
Perusahaan besar lebih menyukai segmen dengan volume penjualan besar dan sering meremehkan atau menghindari segmen-segmen kecil. Perusahaan kecil sebaliknya menghindari segmen-segmen besar karena mereka membutuhkan terlalu banyak sumber daya. Pertumbuhan segmen biasanya merupakan penjualan dan laba.
B.Daya Tarik Struktural Segmen.
Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsic dari suatu pasar atau segmen. Industri, pendatang baru potensial, subsitusi, pembeli, dan pemasok. Kelimanya mengancam posisi mereka sebagai berikut:
-Ancaman Persaingan Segmen yang Kuat: Sebuah segmen tidak menarik jika ia telah terdiri dari pesaing yang banyak, kuat atau agresif.
-Ancaman Pendatang Baru : Suatu segmen tidak menarik apabila ia mungkin menarik pesaing baru yang akan membawa kapasitas baru, sumber daya yang besar, dan penggerak pertumbuhan pangsa pasar. Mereka akan menumukan rendahnya hambatan masuk dan keinginan perusahaan yang ada untuk melakukan perlawanan, segmen tersebut semakin kurang menarik. Daya tarik segmen bervariasi terhadap besarnya hambatan masuk dan keluar. Segmen yang paling menarik untuk dimasuki adalah yang hambatan masuknya tinggi dan hambatan keluarnya rendah. Beberapa perusahaan baru dapat memasuki industri, dan perusahaan bekinerja jelek dapat keluar dengan mudah. Jika baik hambatan masuk maupun keluar besar, potensi laba tinggi tetapi biasanya diikuti oleh risiko yang lebih besar karena perusahaan bekinerja jelek tetap bertahan dan terus berjuang. Jika hambatan keluar dan masuk rendah, maka perusahaan dapat masuk dan meninggalkan industri dengan mudah, serta pengasilan bersifat stabil dan rendah. Kasus terjelek adalah jika hambatan masuk rendah dan hambatan keluar tinggi : dimana perusahaan masuk dalam saat-saat yang mengembirakan tetapi menemukan kesulitan untuk keluar pada saat situasi menjadi jelek. Hasilnya adalah kelebihan kapasitas yang kronis dan tertekannya penghasilan bagi semua pihak.
-Ancaman Produk Substitusi: Suatu segmen tidak menarik jika terdapat substitusi actual dan potensial bagi produk yang bersangkutan. Substitusi membuat batasan bagi harga dan laba potensial yang dapat dihasilkan oleh sebuah segmen. Jika kemajuan teknologi atau persaingan meningkat dalam industri substitusi ini, harga dan laba dalam segmen mungkin akan jatuh.
-Ancaman Peningkatan Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli: Suatu segmen tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan tawar-menawar yang kuat atau semakin meningkat. Kekuatan tawar-menawar pembeli semakin meningkat jika mereka menjadi semakin terkonsentrasi dan terorganisir, jika produk merupakan bagian kecil dari biaya pembeli, jika produk tidak terdiferensiasi, saat biaya pembeli untuk melakukan pergantian, jika pembeli sensitive terhadap harga karena laba yang rendah, atau jika pembeli dapat melakukan integrasi ke belakang. Untuk bertahan, penjual dapat memilih pembeli yang memiliki kekuatan terkecil untuk bernegosiasi atau berganti pemasok.
-Ancaman Peningkatan Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok : Suatu segmen tidak merarik jika pemasok perusahaan dapat meningkatkan harga atau mengurangi kuantitas.
C.Tujuan dan Sumber Daya Perusahaan.
Jika suatu segmen merupakan segmen yang besar, berkembang, dan menarik secara structural, perusahaan harus mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya sendiri sehubungan dengan segmen tersebut. Beberapa segmen yang menarik dapa hilang karena mereka tidak berkaitan dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Bahkan jika segmen tersebut sesuai dengan tujuan perusahaan, perusahaan harus mempertimbangkan apakah ia memiliki keahlian dan sumber daya yang dibutuhkan agar dapat berhasil dalam segmen itu
2. Memilih Segmen Pasar
Perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran seperti :
1.Konsentrasi Segmen Tunggal
Dalam kasus yang paling sederhana, perusahaan memilih sebuah segmen tunggal. Melalui pasar yang terkonsentrasi, perusahaan memperoleh posisi pasar yang kuat dalam segmen dikarenakan pengetahuan yang lebih luas mengenai kebutuhan segmen dan reputasi istimewa yang diperolehnya. Jika ia menguasai kepemimpinan dalam segmen tersebut perusahaan dapat menghasilkan pengembalian investasi yang tinggi.
Pada saat yang sama, pemasaran yang terkonsentrasi melibatkan risiko yang lebih dari normal. Segmen pasar tertentu dapat berubah menjadi tidak menyenangkan; contohnya, saat wanita muda mendadak berhenti membeli pakaian olah raga, hal tersebut menyebabkan penghasilan Bobbie Brook menurun tajam. Atau, seorang pesaing dapat menyerang segmen tersebut. Dengan alasan ini, banyak perusahaan lebih suka beroperasi dalam lebih dari satu segmen.
2.Spesialisasi Selektif.
Disini perusahaan memilih sejumlah segmen, masing-masing menarik dan cocok secara objektif, berdasarkan tujuan dan sumber daya perusahaan. Walaupun misalnya salah satu segmen menjadi kurang menarik, perusahaan masih dapat menghasilkan uang dari segmen lain.
3.Spesialisasi Produk.
Disini, perusahaan berkonsentrasi dalam membuat produk tertentu yang dijualnya pada beberapa segmen. Contohnya dapat berupa perusahaan produsen mikroskop yang menjual mikroskop pada laboratorium universitas, laboratorium pemerintah, dan laboratorium komersial.
Perusahaan membuat mikroskop-mikroskop yang berbeda bagi kelompok- kelompok pelanggan yang berbeda ini tetapi menghidari produksi peralatan lain yang mungkin digunakan loboratorium. Melalui strategi ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat dalam wilayah produk tertentu. Risiko penurunan mungkin terjadi jika mikroskop digantikan oleh suatu teknologi yang benar-benar baru.
4.Spesialisasi Pasar.
Disini, perusahaan berkonsentrasi dalam melayani banyak kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dengan melaksanakan spesialisasi dalam melayani kelompok pelanggan ini dan menjadi saluran bagi suatu produk yang benar-benar baru yang mungkin digunakan oleh sekelompok pelanggan ini.Risiko penurunan akan terjadi jika laboratorium universitas tiba-tiba harus memotong anggaran mereka dan mengurangi pembelian mereka.
5.Cakupan Seluruh Pasar.
Disini, perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Hanya perusahaan besar yang dapat elaksanakan strategi cakupan seluruh pasar. Perusahaan besar dapat mencakup seluruh pasar dalam dua cara umum, yaitu melalui pemasaran yang tidak didiferensiasi atau pemasaran yang didiferensiasi.
Pemasaran yang tidak didiferensiasi. Perusahaan mungkin mengabaikan perbedaan-perbedaan segmen pasar dan mengejar seluruh pasar dengan satu penawaran pasar. Ia memusatkan perhatian pada apa kebutuhan pembeli yang umum daripada apa yang berbeda. Ia merancang satu produk dan program pemasaran yang akan menarik bagi jumlah pembelli terbesar. Ia mempercayakan distribusi dan periklanan masal. Ia bertujuan memberikan produk dengan citra yang hebat dalam pikiran orang-orang.
Pemasaran yang didiferensiasi. Disini perusahaan beroperasi dalam beberapa segmen pasar dan merancang program-program yang berbeda bagi masing-masing segmen. Pemasaran yang terdiferensiasi biasanya menciptakan lebih banyak penjualan total daripada pemasaran yang tidak terdiferensiasi.
“Biasanya dapat dibuktikan bahwa penjualan total dapat ditingkatkan dengan lebih menganeka-ragamkan lini produk yang dijual melalui saluran yang lebih beranekaragam.
Namun ia juga meningkatkan biaya bisnis. Biaya-biaya berikut mungkin menjadi lebih tinggi :
♦ Biaya Modifikasi Produk:
♦ Biaya Manufaktur
♦ Biaya Administrasi
♦ Biaya Persediaan
♦ Biaya Promosi
Karena pasar yang terdiferensiasi mengarah pada penjualan dan biaya yang lebih tinggi, tidak ada yang dapa dinyatakan secara umum sehubungan dengan kemampuanlabaan dari strategi ini. Perusahaan harus waspada terhadap segmentasi yang berlebihan terhadap pasar mereka
D.PEMILIHAN STRATEGI PENETAPAN SASARAN PASAR
Setelah melakukan evaluasi segmen yang berbeda, perusahaan harus melakukan seleksi pasar sasaran dengan memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. sasaran Pasar terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Setidaknya terdapat tiga strategi cakupan pasar, yakni pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), dan pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing).
1. Pemasaran Tanpa Pembedaan
Dalam strategi pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan dengan mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk kepada seluruh pasar. Tawaran itu, lebih difokuskan pada apa yang serupa pada kebutuhan konsumen, bukannya pada apa yang berbeda.
Perusahaan merancang suatu produk tunggal dan program pemasaran yang ditujukan pada jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi masal dan iklan masal, serta berkeinginan menanamkan citra superior dalam benak konsumen mengenai produknya. Misalnya, produk coca-cola dengan rasa yang disukai oleh banyak orang tidak memandang kelas sosialnya.
Strategi pemasaran tanpa pembedaan ini akan hemat biaya. Dengan satu jenis karakter produk dan segmen pasar maka akan mengurangi biaya produksi, penyediaan, transportasi, biaya periklanan, dan mengurangi biaya riset pemasaran dan manajemen produk.
Akan tetapi, pemasaran modern Meragukan strategi ini. Perusahaan yang mengunakan pemasaran tanpa pembedaan umumnya mengembangkan tawaran yang ditujukan pada segmen paling besar dalam pasar. Kalau ada beberapa perusahaan melakukan hal sama maka persaingan sengit akan berlangsung dalam segmen paling besar.
Kesulitan muncul ketika harus mengembangkan produk atau merek yang dituntut harus memuaskan semua konsumen. Akhirnya, segmen paling besar mungkin kurang menguntungkan, karena segmen ini akan memicu persaingan sengit.
Menyadari hal ini, perusahaan lebih tertarik pada segmen yang lebih kecil.
2. Pemasaran dengan Pembedaan
Dalam strategi pemasaran dengan pembedaan(differentiated marketing), perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan memproduksi barang yeng berbeda untuk masingmasing segmen. Dengan menawarkan variasi produk dan pemasaran, perusahaan ini berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih kuat dalam setiap segmen pasar. Dengan posisi yang lebih kuat pada beberapa segmen akan memperkuat identifikasi seluruh konsumen terhadap produk dan diharapkan konsumen lebih loyal, karena perusahaan menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan segmen.
Pemasaran dengan strategi pembedaan ini menciptakan penjualan yang lebih total ketimbang pemasaran tanpa pembedaan. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan penjualan total, meskipun hal ini juga akan meningkatkan biaya. Strategi pemasaran ini meningkatkan biaya riset pengembangan beberapa produk baru, peningkatan biaya proses produksi, dan sarana prasana yang lebih banyak. Demikian juga, mengembangkan rencana pemasaran terpisah untuk segmen terpisah membutuhkan peningkatan biaya riset pemasaran, peramalan, analisis penjualan, rencana promosi dan saluran manajemen ekstra.
Dengan alasan di atas, banyak perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran ini, yakni mengembangkan beragam produk dan beragam strategi pemasaran. Sebagai misal, perusahaan Coca–Cola yang juga memproduksi Fanta, Sprite, bahkan Lemon Tea. Biaya-biaya tersebut antara lain, berupa biaya riset dan pengembangan produk baru, biaya modifikasi produk, biaya proses produksi, biaya penyimpanan, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya-biaya yang lainnya.
3. Pemasaran Terkonsentrasi
Pemasaran barang dengan memusatkan pada beberapa pembeli saja (concentrated marketing). Dalam strategi ini, perusahaan hanya mengkonsentrasikan pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan yang tidak bisa melayani banyak kelompok pembeli, sehingga pemasaran produk hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling menguntungkan, misalnya mobil Marcedes Benz hanya dipasarkan kepada kelompok orang-orang kaya yang berselera tinggi.
Pemasaran terkonsentrasi menawarkan cara yang baik sekali bagi perusahaan kecil untuk mendapatkan pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih besar. Lewat strategi pemasaran ini, perusahaan mencapai posisi pasar yang kuat dalam segmen yang dilayani karena pengetahuan yang lebih banyak tentang kebutuhan segmen.
Perusahaan banyak juga menikmati banyak penghematan operasional karena spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan promosi. Namun, pada waktu sama pemasaran terkonsentrasi juga mengandung resiko yang lebih besar dari normal. Segmen tertentu bisa berubah seketika, atau perusahaan besar memasuki segmen yang sama. Oleh karena itu, banyak perusahaan memilih memasuki beberapa segmen pasar.
E. PEMPOSISIAN PRODUK DALAM UPAYA PEMASARAN
Pemposisian produk sangat di butuhkan dalam upaya pemasaran .Pemposisian sangat penting dalam hal diffrentlisasi produk dengan produk pesaing yang sejenis ,jadi pemposisian dibutuhkan dalam hal persaingan.Pemposisian juga di butuhkan dalam hal menampilkan keunggulan yang di miliki oleh poduk yang dihasilkan.
Banyak aspek yang menjadi dasar bagi seorang pelanggan dalam membeli sebuah produk untuk dikonsumsi.Differnsialisasi sangat membantu seorang konsumen dalam menentukan pilihannya tersebut, konsumen dapat memilih produk yang dihadirkan atau di sajikan oleh para produsen produk sejenis,sehingga konsumen dapat mengetahui mana produk yang terbak.
Konsumen dalam pembeliannya pastilah akan memilih produkyang terbaik.Baik dari segi kualitas ,kemasan bahkan harga yang ditawarkan oleh produsen.Jadi dengan sifat konsumen dalam memilih produk,konsumen memilih yang terbaik ,produsen haruslah memposisikan produk yang di hasilkannya dan menghadirkan produk yang terbaik yang tentunya akan membedakan produk yang di produksinya dengan produk yang di produksi oleh produsen lainnya.
Menurut pandangan Philp Kotler Pembeli cenderung mengingat pesan nomor satu, terutama dalam masyarakat yang jenuh komunikasi. Apakah pesan pemosisian nomor satu dipromosikan umumnya adalah kualitas terbaik, layanan terbaik, harga termurah, nilai terbaik dan teknologi paling mutakhir.
Jika perusahaan menekankan satu dari strategi posisi tersebut dan meyakinkan untuk dapat mencapainya, maka hal itu mungkin merupakan hal yang terbaik, untuk diketahui dan diingat sebagai kekuatan.
Tidak semua setuju bahwa pemosisian dengan satu manfaat selalu merupakan yang terbaik. Perusahaan dapat mencoba pemosisian dengan dua manfaat. Barangkali perlu jika dua perusahaan atau lebih menyatakan menjadi terbaik padaa atribut atau cirri yang sama. Tujuannya adalah untuk mendapatkan corak khusus dalam segmen pasar. Misalnya saja Volvo memposisikan mobilnya sebagai mobil paling aman dan paling awet. Untungnya kedua manfaat itu sejalan. Orang-orang berharap bahwa mobil yang sangat aman, berarti juga paling awet.
Bahkan ada kasus – kasus pemosisian dengan tiga manfaat yang berhasil. Misalnya produk Becham mempromosikan pasta gigi Aquafress dengan menawarkan tiga manfaat. Perlindungan anti gigi berlubang, nafas lebih segar dan gigi lebih putih. Jelas banyak orang menginginkan ketiga manfaat tersebut dan suatu tantangan untuk meyakinkan mereka bahwa merek ituakan memberikan ketiga manfaat tersebut.
Solusi Becham adalah menciptakan pasta gigi yang mengeluarkan tiga warna, yang secara visual untuk menunjukkan tiga manfaat tersebut. Dalam kasus ini, Becham melakukan segmentasi imbangan yaitu promosi itu menarik tiga segmen daripada hanya satu segmen. Pada waktu segmen- segmen tersebut menjadi sangat kecil, perusahaan mencoba memperluas strategi pemosisian untuk menarik lebih banyak segmen.
Akan tetapi, jika perusahaan menambah sejumlah klaim untuk mereknya, perusahaan tersebut harus menghadapi resiko orang tidak percaya dan membuat posisi perusahaan menjadi kabur. Pada umumnya, perusahaan harus menghindari empat kesalahan utama dalam pemosisian:
-1.Pemosisian yang terlalu sempit (under positioning) :
Beberapa perusahan menemukan bahwa para pembeli mempunyai pemahaman yang kabur terhadap merek perusahaan.
-2.Pemosisian yang terlalu luas (over positioning) :
Pembeli mungkin mempunyai anggapan yang terlalu sempit tentang merek, contohnya : konsumen mungkin berpikir bahwa baju bermerek Rusty harganya mencapai Rp 50.000,- per potongnya, namun dalam kenyataannya harga baju merek Rusty hanya mencapai Rp 75.000,- saja.
-3.Pemosisian yang membingungkan (convuset positioning):
Pembeli mungkin bingung dengan citra merek yang terjadi karena banyaknya klaim, atau seringnya perusahaan melakukan perubahan terhadap posisi mereknya.
-4.Penentuan posisi yang meragukan (doubtful positioning) :
Pembeli mungkin merasa sulit untuk mempercayai klaim merek seperti diperlihatkan pada atribut produk, harga atau pemanufakturan merek itu.
Keunggulan dari pemecahan masalah pemosisian adalah, hal itu memampukan perusahaan untuk memecahkan masalah bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi dan promosi,sehingga uapaya – upaya pemasaran dapat mencapai tujuan dan target pemasaran yang telah di buat sebelumnya Sesungguhnya hal ini menentukan secara taktis detail-detail dalam strategi pemosisian.
Didalam mencari strategi pemosisian sedikitnya ada tujuh strategi pemosisian, yang dapat dilakukan leh produsen dalam hal mensukseskan pemasaran produk yang dihasilkannya.
Adapun ketujuh strategi tersebut adalah sebagai berikut:
1.Pemosisian berdasarkan atribut (attribute positioning)
Pemposisian ini dilakukan produsen berdasarkan komposisi atau bahan – bahan yang terkandung didalam produk yang dihasilkan oleh si produsen tersebut.Contohnya: Shampoo Dove dan Samphoo Zinc ,Dove mengandung Repairing Serum sedangkan Zinc mengandung ZPT-o complex.
2.Pemosisian berdasarkan manfaat (benefit positioning)
Pemposisian ini dilakukan berdasarkan manfaat yang dihadirkan oleh Produk yang dihasilkan oleh produsen.Contohnya: antara susu Slimmingsut dengan susu L- Men, Slimmingsut untuk merampingkan tubuh wanita sedangkan L –Men untuk membentuk tubuh pria.
3.Pemosisian berdasarkan penggunaan (use-application positioning)
Pemposisian ini berdasarkan penggunaan suatu produk.Contohnya adalah antara motor Yamaha dengan motor Honda,Yamaha diperuntukan bagi yang senag dengan kecepatan,sedangkan honda dengan keiritannya.
4.Pemosisian berdasarkan pemakai ( user positioning)
Pemposisian ini berdasarkan dengan sasaran siapa yang akan memakainya.Contohnya antara skuter matik Yamaha Mio dengan Honda Beat, Mio menawarkan bagi kaum muda yang pecinta kecepatan sedangkan Beat menawarkan kepada kaum muda yang energik ,dan gaul.
5.Pemosisian berdasarkan pesaing ( competitor positioning)
Pemposisian ini dilakukan berdasarkan produk yang dihadirkan oleh kompetitor,apakah produk ingin diposisikan sama dengan kompetitor ataupun sebaliknya.
6.Pemosisian berdasarkan kategori produk
Pemposisian ini dilakukan berdasarkan katagori produk yang dihasilkan oleh sang produsen.Katagori produk ini dapat berdasarkan kualitas yang dihadirkan ,harga yang ditawarkan maupun ,kelas konsumen yang akan menggunakanya
7.Pemosisian berdasarkan mutu atau harga produk (product category positioning) Pemposisian ini berdasarkan harga atau mutu nyang ditawarkan oleh produsen,prousen dapat memposikan produknya dengan harga murah,harga tinggi,mutu yang tinggi ,sedang atau rendah.Contohnya:Produsen Blackbarry dan Nexian,produsen Black Barry menawarkan produknya dengan harga tinggi ,mutu dan teknologi tinggi dan dengan pratise yang tinggi pula, namun produsen Nexian menawarkan produk dengan harga rendah,mutu sedang dan teknologi juga cukup bersaing.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pasar dalam arti sempit merupakan tempat bertemunya anara penjual dan pmbeli,namu dalam arti luas pasar bukan hanya tempat bertemu antara penjual dan pembeli ,namun adalah sebuah lingungan yang dijadikan tempat diadakannya segala transaksi maupun objek dari suatu pemasaran.
Jenis-jenis Pasar antara lain:
1.Pasar Persaingan sempurna
2.Pasar persaingan tidak sempurna.
Dalam mengidentifikasi berbagai segmen yang ada di suatu pasar ada 4 hal penting yang mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan,yaitu:
1. Variabel Geografis
2. Variabel Demografis
3. Variabel Psikografis
4. Variabel Pelaku
Segmentasi pasar menyingkap peluang pasar yang di hadapi perusahaan.Dalam penetapan sasaran pasar perusahaan harus mengevaluasi bermacam – macam segmen dan memutuskan berapa banyak dan mana yang akan dijadikan sasaran dengan jalan mengevauasi segmen pasar danmemilih segmen pasar.
Setelah melakukan evaluasi segmen yang berbeda, perusahaan harus melakukan seleksi pasar sasaran dengan memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. sasaran Pasar terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Setidaknya terdapat tiga strategi cakupan pasar, yakni pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), dan pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing).
Setidaknya terdapat tiga strategi cakupan pasar, yakni pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing),pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), dan pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing).
DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler dan AB.Susanto (1994). Manajemen Pemasaran di Indonesia.Salemba
Empat,Pearson Education Asia.Ltd,Jakarta
Boyd,Walker,Larreche (2000).Manajemen Pemasaran.Erlangga Jakarta
Ricky W.Griffin dan Ronald J. Ebert (2005). Bisnis edisi Ketujuh Jilid 1. Indeks,
Jakarta
Sadono Sukirno (1994).Pengantar Teori Mikro Ekonomi.Raja Grafindo,Jakarta.
www.scribd.com
www.wikipedia.com
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt,Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Segmentasi Pasar ,Penentuan Sasaran Pasar dan Pemposisian Produk”.Yang ditujukan sebagai syarat dalam pembelajaran tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.Terutama kepada Ibu Sri Rezeki S.E, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Pemasaran.
Penulisan ini ditujukan sebagai bahan pembelajaran mata kuliah Manajemen Pemasaran,yang mana juga sebagai tugas bagi kami kelompok 4. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan bagi kami selaku kelompok 4 ,dan bagi kita semua.
Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini belumlah sempurna .Seperti kata pepatah “Tiada gading yang tak retak” , oleh sebab itu ,kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi kita semua.
Jakarta, Oktober 2011
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………....1
Daftar Isi............................................................................................................ 2
Pendahuluan………………………………………………………….…….............. 3
Segmentasi Pasar,Penentuan Sasaran Pasar dan Pemposisian Produk dalam Upaya Pemasaran....……………….............................................................................. 4
A.Pasar dan Penggolongannya.........……………………………………............. 4
B.Segmentasi Pasar.......................…………………………………………........ 9
C.Petapan Sasaran Pasar dalam Upaya Pemasaran...................................... 11
D.Pemilihan Strategi Penetapan Sasaran pasar.............................................. 16
E.Pemposisian Produk
dalam Upaya Pemasaran................................................................................. 20
Penutup.......……………………………………………………………………….... 23
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..….. 24
PENDAHULUAN
Setiap proedusen selalu berusaha agar memlalui produk yang dihasilkannya dapatlah tujuan dan sasarannya teracapai. Dalam rangka inilah setiap produsen harus memikirkan kegiatan pemasaran produknya jauh sebelum produk tersebut dihasilkan sampai produk tersebut di konsumsikan oleh konsumen akhir.
Pemasaran dalam sebuah perusahaan adalah salah satu ujung tombak bagi keberhasilan perusahaan tersebut dalam menjual produk yang di hasilkan. Proses pemasaran dalam sebuah perusahaan di harapkan haruslah berhasil,pemasaran menentukan keberlangsungan operasional sebuah perusahaan ,hal ini disebabakan apabila pemasaran itu gagal dilakukan ,hasilnya adalah produk tersebut tidak dapat dijual ,sehingga perusahaan merugi.
Oleh karena itu, keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh keberhasilan usaha pemasaran dari produk yang di hasilkan. Keberhasilan ini ditentukan oelh ketepatan produk yang dihasilkan dalam memberi kepuasan dari konsumen yang ditentukan.
Pemasaran bukan hanya kegiatan penawaran dan pendistribusian tetapi lebih dari itu,pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepssi ,penetapan harga,promosi ,serta distribusi atas gagasan,barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan organisasi.
Kegiatan-kegiatan pemasaran juga perlu dikoordinasikan dengan faktor-faktor lingkungan yang sebagian besar berada di luar kontrol perusahaan. Ini berarti bahwa perusahaan perlu lebih banyak mengarahkan karyawan melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran yang etis atau tidak bertentangan dengan norma lingkungan, dan produk- produknya memang aman sebelum diluncurkan. Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, keputusan tentang produk diintegrasikan dengan keputusan-keputusan menyangkut harga, distribusi, dan promosi. Keempat instrumen pemasaran tersebut, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi.
Dengan mengetahui jenis pasar,segmentasi pasar,sasaran,strategi penetapan pasar dan pemposian produk produsen dapat mencapai tujuan – tujuan usaha yang dijalankannya dan tercapainya target – target pemasaran.
SEGMENTASI PASAR,PENENTUAN PASAR DAN PEMPOSISIAN SUATU PRODUK DALAM UPAYA PEMASARAN
Pemasaran dalam sebuah perusahaan adalah salah satu ujung tombak bagi keberhasilan perusahaan tersebut dalam menjual produk yang di hasilkan .Proses pemasaran dalam sebuah perusahaan di harapkan haruslah berhasil,pemasaran menentukan keberlangsungan operasional sebuah perusahaan,hal ini disebabakan apabila pemasaran itu gagal dilakukan ,hasilnya adalah produk tersebut tidak dapat dijual ,sehingga perusahaan merugi.
Pemasaran bukan hanya kegiatan penawaran dan pendistribusian tetapi lebih dari itu ,pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepssi ,penetapan harga ,promosi ,serta distribusi atas gagasan,barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memenuhi sasaran perseorangan dan organisasi.
Jadi dengan begitu luasnya arti dan kegiatan pemasaran itu,maka seorang yang berkecimpung dalam bidang pemasaran harus dapat menguasai dan mengetahui segala proses yang ada di dalam sebuah kegiatan pemasaran.
A.PASAR DAN PENGGOLONGANNYA
Pasar dalam arti sempit merupakan tempat bertemunya anara penjual dan pembeli,namun dalam arti luas pasar bukan hanya tempat bertemu antara penjual dan pembeli ,namun adalah sebuah lingungan yang dijadikan tempat diadakannya segala transaksi maupun objek dari suatu pemasaran.
Jenis-jenis Pasar antara lain:
1.Pasar Persaingan sempurna
2.Pasar persaingan tidak sempurna.
1.Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna dapat didefenisikan sebagai suatu struktur pasar atau industry dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual dan pembeli tidak dapat mempengeruhi keadaan di pasar.
Ciri-cirinya antara lain:
1.Pengambilan harga atau price taker yang berarti setiap perusahaan yang ada di dalam pasar tidak berhak menentukan harga pasar. Harga barang dipasar ditentukan oleh interaksi diantara keseluruhan penjual dan penbeli.
2.Setiap perusahaan Mudah keluar atau masuk dalam pasar . Artinya,pabila suatu ketika perusahaan mengalami kebangkrutan dan ingin meninggalkan pasar ia dapat melakukannya dengan mudah. Sebaliknya apabila produsen yang merasa mampumelakukan persaingan dalam pasar, produsen dapat memasuku pasar.
3.Menghasilkan barang yang serupa. Maksudnya, Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan , barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa.Tidakterdapat perbedaan antara barang yang dihasilkan produsen yang stu dengan barang – barang yang dihasilkan produsen lainnya. Barang seperti ini dikenal juga dengan istilah barang yang Homogenous.
4.Terdapat banyak perusahaan Dipasar.
5.Pembeli memiliki pengetahuan sempurna mengenai Pasar. Mereka memiliki pengetahuan yang sempurna akan harga barang atau jasa yang tawarkandan perubahan terhadap harga barang – barang yang sedang berlaku
Kebaikan Pasar Persaingan Sempurna antara lain:
1.Pasar persaingan Sempurna memaksimalkan Efisiensi. Efisiensi yang dimaksud antara lain
Efisiensi Efisiensi Produktif, dan Efisiensi alokatif.
Efisiensi Produktif dapat dicapai melalui peminimuman biaya produksi, serta memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang paling rendah. Efisiensi alokatif didapatkan dengan membuat harga setiap barang sama dengan biaya marginalnya untuk memproduksikan barang tersebut.
2.Kebebasan Bertindak dan memilih. Karena adanya kebebasan untuk memproduksikan berbagai jenis barang dan jasa maka masyarakat memiliki hak untuk memberikan pilihan lebih banyak terhadap barang – barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk kebutuhannya sehari-hari.
Keburukan pasar persaingan sempurna antara lain:
1.Pasar persaingan sempurna tidak mendorong adanya inovasi. Ketidak kekalan keuntungan dari pengembangan teknologi menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan pengembangan teknologi dan inovasi.
2.Persaingan sempurna menimbulkan biaya social. Seperti biaya kebersihan, dsb.
3.Membatasi pilihan konsumen terhadap barang dan jasayang di produksikan karena barang – barang yang dihasilkan oleh tiap-tiapperusahaan adalah 100% sama.
Biayaproduksi untuk pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi. Biaya produksi yang rendah menyebabkan jumlah produksi lebih banyak dari di dalam pasar persaingan sempurna dan harga adalah lebih rendah.
4.Distribusi pendapatan tidak selalu merata. Dengan memperhatikan keadaan permintaan dalam pasar , maka efisiensi dalam penggunanaan sumber-sumber daya mencapai maksimum tetapi ia tidak memaksimumkan kepentingan seluruh masyarakat.
2.Pasar Persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan tidak sempurna. Dalam kondisi ini, mungkin saja dalam pasar terdapat satu produsen yang menguasai pasar ataupun sebaliknya.
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna antara lain:
1.Monopoli.
Merupakan suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan prusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai pengganti barang yang sangat dekat.
Ciri-ciri pasar monopoli antara lain:
-Pasar Monopoli merupakan Industri satu perusahaan. Syarat – syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli it,dan para pembeli tidak dapat berbuat suatu apapun dalam menentukan suarat jual beli.
-Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Barang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain yang ada dalam pasar.
-Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk dalam industry.
-Dapat mempengaruhi penentuan harga.
-Promosi ilklan kurang diperlukan.
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli antara lain:
1.Perusahaan monopoli memiliki suatu sumberdaya tertentu yang unik.
2.Perusahaan ekonomi pada dasarnya dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
3.Monopoli Wujud dan berkembang melalui undang undang, pemerintah memiliki hak monopoli kepada perusahaan tersebut.
Kebaikan penting dari pasar Monopoli antara lain:
-Apabila menikmati skala ekonomi,biaya produksi lebih murah daripada firma di pasar persaingan tidak sempurna, dan tingkat produksi lebih besar.
-Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus-menerus melakukan pengembangan dan inovasi.
-Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang yang lebih murah dan lebih bermutu.
Keburukan daripada pasar Monopoli antara lain:
-Harga barang lebih mahal dana tingkat produksi lebih rendah di pasar persainga sempurna.
-Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan
-Kesejahteraan masyarakat yang dihasilkan lebih buruk daripada pasar persaingan sempurna.
2.Pasar Persaingan Monopolistis
Merupakan pasar yang mempunyai banyak persamaan dengan pasar persaingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup banyak perbedaan yang menyebabkan perusahaan di pasar tersebut mempunyai unsure kekuasaan monopoli
Ciri ciri Pasar Monoplolistis antara lain:
1.Terdapat banyak penjual
2.Barangnya bersifat banyak corak
3.Dapat mempengaruhi harga
Kebaikan penting dari pasar Monopolistis antara lain:
-Menghasilakan barang yang bebeda corak. Ciri ini meningkatkan kesejahteraan konsumen karena dapat memilih corak barang yang sesuai dengan selera dan kemampuannya.
-Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata.oleh karena perusahaan terdiri dari perusahaan – perusahaan kecil yang memperoleh untung normal,pemilik modal tak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan lebih besar.
Keburukan atau kelemahan utama daripada pasar persaingan monopolistis.
-Operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna karena, harga lebih tinggi, kuantitas produksi lebih rendah,dan pada keseimbangan tidak tercapai efisiensi roduktif dan efisiensi alokatif.
-Perusahaan tidak menggalakkan adanya inovasi.
-Modal yang lebih terbatas, pasar yang terbatas dan cenderung untuk memperoleh keuntungan normal jangka panjang menghalanhi firma untuk mengadakan inovasi.
3.Oligopoli
Merupakan pasar barang yang terdiri dari hanya beberapa perusahaan yang mempunyai ukuran dan modalyang lebih besar, barang yang dihasilakan berbeda corak atau barang serupa.
Ciri - ciri pasar oligopoly ialah:
-Pengiklanan penting dalam mempromosikan barang.
-Dalam penentuan harga perusahaan saling bergantung satu sama lainsehingga harga sangat kaku.
-Menghasilkan barang yang standart maupun yang berbeda corak.
Kebaikan pasar oligopoly antara lain:
-Adanya ciri Istimewa dari barang yang dihasilkan.
-Dapat mencapai efisiensi yang tinggi dan menurunkan biaya produksi
-Perusahaan selalu mengadakan pengembangan dan inovasi
Keburukan Pasar Oligopoli antara lain:
-Jumlah perusahaan yang berkecimpung dalam pasar oligopoly sangat terbatas.
-Biaya produksi relative rendah.
-Distribusi pendapatan semakin tidak merata.
B.SEGMENTASI PASAR
Tenaga – tenaga pemasaran telah lama menyadari bahwa produk dan jasa tidak dapat menjadi seluruh “barang untuk semua orang “.Pembeli memiliki selera minat ,tujuan dan gaya hidup,dan lain – lain yang berbeda.Kemunculan konsep dan kesadaranakan kebutuhan dan kenginan konsumen membuata tenaga – tenaqga pemasaran berfikir dari segi pasar sasaran _ kelompok orang – orang yang memiliki keinginan dan kebutuhan yang serupa .Menyeleksi pasar merupakan langkah awal startegi pemasaran.
Target pemasaran telah jelas - jelas membutuhkan segmentasi pasar yaitu pembagian pasar ke dalam katagori jenis atau segmen pelanggan yang akan dituju ..Beberapa perusahaan berusaha memasarkan produknyakepada lebih dari satu segmen pelanggan .
Untuk dapat mengetahui bagaimana segmentasi pasar perlu dilakukan sebuah identifikasi segmentasi pelanggan tersebut.Anggota Segmen pasar harus memiliki beberapa sifat umun yang akan mempengaruhi keputusan pembeliaan mereka.Menurut Ricky W .Griffin dan Ronald J.Elbert,dalam mengidentifikasi berbagai segmen ada 4 hal penting yang mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan,yaitu:
1. Variabel Geografis
2. Variabel Demografis
3. Variabel Psikografis
4. Variabel Pelaku
1.Variabel Geografis
Banyak keputusan pembelian di pengaruhi oleh tempat pemukiman dan letak geografis dari seorang pelanggan .Hujan yang sering terjadi di kota Bandung akan mengakbatkan lebih banyak penduduk di sana yang membeli paying dari pada orang yang tinggal di daerah Kupang.Penduduk yang tinggal di daerah pertanian akan lebih banyak membeli alat – alat pertanian dari pada penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Pola – pola itulah yang mempengaruhi sebuah perusahaan dalam hal pemasaran produknya,ia harus dapat menentukan segmentasi pelanggan dari produk yang akan di pasarkannya.Tentunya produk yang akan dipasarkan terlebih dahulu dicocokan dengan kondisi geografis keberadaan pelanggan.
2.Variabel Demografis
Vaiabel demografis menggambarkan ciri – ciri seperti umur ,latar belakang etnis, status perkawianan ,suku , agama dan kelas social tertentu.Seperti konsumsi sebuah susu ,tentunya di dasarkan pada kelasifikasi umur konsumen,susu formula untuk bayi di bawah umur,susu pertumbuhan bagi anak anak,susu ibu hamil bagi ibu hamil ,dan susu protein tinggi bagi lelaki yang ingi membesarkan dan membentuk badan nya menjadi lebih ideal.
Banyak lagi segmentasi – segmentasi yang ada pada perusahaan untuk memasarkan produk – produknya.Baik segmentasi usia ,pendidikan , pendapatan,ras , jenis kelamin dan sebagainya.Hal tersebut dilakukan demiadanya simati dan ketertarikan masyarakat untu menggunakan produknya.
3.Variabel Psikografis
Pasar ini diidentifikasi menurut variable geografis,seperti gaya hidup,minat dan sikap masyarakat dalam penggunaan barang .
Segmentasi ini contohnya berlangsung bagi produk – produk kendaraan bermotor,ada banyak segmentasi yang dibuat oleh sang produsen dalam hal memenangkan persaingan dalam hal merebut simpati masyarakat untuk mau menggunakan produknya.Contohnya Honda Beat melakukan segmentasi produknya bagi genarasi mudah yang dinamis dan gaul.Yamaha melakukan segmentasi kendaraan bagi konsumen yang menyukai kecepatan.
Psikografis sangat penting bagi tenaga – tenaga pemasaran karena ,tidak seperti demografis dan geografis ,factor ini kadang – kadang dapat di ubah oleh tenga pemasaran.Pengubahan gaya hidup dan perilaku pelanggan dapat dilakukan dengan penciptaan trend,fashion yang dapat berkembang dari hari ke hari.Penciptaan gaya hidup ini dapat dilakukan melalui iklan ,promosi ,bahkan penciptaan klub – klub pelanggan yang menggunakan suatu produk tertentu.
4.Variabel Perilaku
Variabel perilaku merujuk cara – cara konsumen menggunakan produk ,manfaat yang mereka harapkan bagi produk tersebut alasan mereka membeli dan kesetiaan mereka terhadap produk tersebut.
Contohnya adalah produk – produk kecantikan ,yang terutama segmentasinya adalah wanita yang ingin atau mempertahankan penampilanya agar menjadi lebih cantik,seperti sliming sut yang merupakan produk pelangsin tubuh wanita,produk ini mengsegmentasikan produknya untuk para wanita yang ingin selalu tampil menarik.Selain itu banyak lagi kosmetik – kosmetik kecantikan wanita yang menjadikan wanita sebagai tujuan penjualannya.
C.PENETAPAN SASARAN PASAR DALAM UPAYA PEMASARAN
Segmentasi pasar menyingkap peluang pasar yang di hadapi perusahaan.Dalam penetapan sasaran pasar, perusahaan harus mengevaluasi bermacam – macam segmen dan memutuskan berapa banyak dan mana yang akan dijadikan sasaran.
1.Mengevaluasi Segmen Pasar
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda, perusahaan harus memperhatikan tiga faktor, yaitu ukuran dan pertumbuhan segmen, daya tarik structural segmen, serta tujuan dan sumber daya perusahaan.
A.Ukuran dan Pertumbuhan Segmen.
Perusahaan besar lebih menyukai segmen dengan volume penjualan besar dan sering meremehkan atau menghindari segmen-segmen kecil. Perusahaan kecil sebaliknya menghindari segmen-segmen besar karena mereka membutuhkan terlalu banyak sumber daya. Pertumbuhan segmen biasanya merupakan penjualan dan laba.
B.Daya Tarik Struktural Segmen.
Porter telah mengidentifikasi lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsic dari suatu pasar atau segmen. Industri, pendatang baru potensial, subsitusi, pembeli, dan pemasok. Kelimanya mengancam posisi mereka sebagai berikut:
-Ancaman Persaingan Segmen yang Kuat: Sebuah segmen tidak menarik jika ia telah terdiri dari pesaing yang banyak, kuat atau agresif.
-Ancaman Pendatang Baru : Suatu segmen tidak menarik apabila ia mungkin menarik pesaing baru yang akan membawa kapasitas baru, sumber daya yang besar, dan penggerak pertumbuhan pangsa pasar. Mereka akan menumukan rendahnya hambatan masuk dan keinginan perusahaan yang ada untuk melakukan perlawanan, segmen tersebut semakin kurang menarik. Daya tarik segmen bervariasi terhadap besarnya hambatan masuk dan keluar. Segmen yang paling menarik untuk dimasuki adalah yang hambatan masuknya tinggi dan hambatan keluarnya rendah. Beberapa perusahaan baru dapat memasuki industri, dan perusahaan bekinerja jelek dapat keluar dengan mudah. Jika baik hambatan masuk maupun keluar besar, potensi laba tinggi tetapi biasanya diikuti oleh risiko yang lebih besar karena perusahaan bekinerja jelek tetap bertahan dan terus berjuang. Jika hambatan keluar dan masuk rendah, maka perusahaan dapat masuk dan meninggalkan industri dengan mudah, serta pengasilan bersifat stabil dan rendah. Kasus terjelek adalah jika hambatan masuk rendah dan hambatan keluar tinggi : dimana perusahaan masuk dalam saat-saat yang mengembirakan tetapi menemukan kesulitan untuk keluar pada saat situasi menjadi jelek. Hasilnya adalah kelebihan kapasitas yang kronis dan tertekannya penghasilan bagi semua pihak.
-Ancaman Produk Substitusi: Suatu segmen tidak menarik jika terdapat substitusi actual dan potensial bagi produk yang bersangkutan. Substitusi membuat batasan bagi harga dan laba potensial yang dapat dihasilkan oleh sebuah segmen. Jika kemajuan teknologi atau persaingan meningkat dalam industri substitusi ini, harga dan laba dalam segmen mungkin akan jatuh.
-Ancaman Peningkatan Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli: Suatu segmen tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan tawar-menawar yang kuat atau semakin meningkat. Kekuatan tawar-menawar pembeli semakin meningkat jika mereka menjadi semakin terkonsentrasi dan terorganisir, jika produk merupakan bagian kecil dari biaya pembeli, jika produk tidak terdiferensiasi, saat biaya pembeli untuk melakukan pergantian, jika pembeli sensitive terhadap harga karena laba yang rendah, atau jika pembeli dapat melakukan integrasi ke belakang. Untuk bertahan, penjual dapat memilih pembeli yang memiliki kekuatan terkecil untuk bernegosiasi atau berganti pemasok.
-Ancaman Peningkatan Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok : Suatu segmen tidak merarik jika pemasok perusahaan dapat meningkatkan harga atau mengurangi kuantitas.
C.Tujuan dan Sumber Daya Perusahaan.
Jika suatu segmen merupakan segmen yang besar, berkembang, dan menarik secara structural, perusahaan harus mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya sendiri sehubungan dengan segmen tersebut. Beberapa segmen yang menarik dapa hilang karena mereka tidak berkaitan dengan tujuan jangka panjang perusahaan. Bahkan jika segmen tersebut sesuai dengan tujuan perusahaan, perusahaan harus mempertimbangkan apakah ia memiliki keahlian dan sumber daya yang dibutuhkan agar dapat berhasil dalam segmen itu
2. Memilih Segmen Pasar
Perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola pemilihan pasar sasaran seperti :
1.Konsentrasi Segmen Tunggal
Dalam kasus yang paling sederhana, perusahaan memilih sebuah segmen tunggal. Melalui pasar yang terkonsentrasi, perusahaan memperoleh posisi pasar yang kuat dalam segmen dikarenakan pengetahuan yang lebih luas mengenai kebutuhan segmen dan reputasi istimewa yang diperolehnya. Jika ia menguasai kepemimpinan dalam segmen tersebut perusahaan dapat menghasilkan pengembalian investasi yang tinggi.
Pada saat yang sama, pemasaran yang terkonsentrasi melibatkan risiko yang lebih dari normal. Segmen pasar tertentu dapat berubah menjadi tidak menyenangkan; contohnya, saat wanita muda mendadak berhenti membeli pakaian olah raga, hal tersebut menyebabkan penghasilan Bobbie Brook menurun tajam. Atau, seorang pesaing dapat menyerang segmen tersebut. Dengan alasan ini, banyak perusahaan lebih suka beroperasi dalam lebih dari satu segmen.
2.Spesialisasi Selektif.
Disini perusahaan memilih sejumlah segmen, masing-masing menarik dan cocok secara objektif, berdasarkan tujuan dan sumber daya perusahaan. Walaupun misalnya salah satu segmen menjadi kurang menarik, perusahaan masih dapat menghasilkan uang dari segmen lain.
3.Spesialisasi Produk.
Disini, perusahaan berkonsentrasi dalam membuat produk tertentu yang dijualnya pada beberapa segmen. Contohnya dapat berupa perusahaan produsen mikroskop yang menjual mikroskop pada laboratorium universitas, laboratorium pemerintah, dan laboratorium komersial.
Perusahaan membuat mikroskop-mikroskop yang berbeda bagi kelompok- kelompok pelanggan yang berbeda ini tetapi menghidari produksi peralatan lain yang mungkin digunakan loboratorium. Melalui strategi ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat dalam wilayah produk tertentu. Risiko penurunan mungkin terjadi jika mikroskop digantikan oleh suatu teknologi yang benar-benar baru.
4.Spesialisasi Pasar.
Disini, perusahaan berkonsentrasi dalam melayani banyak kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dengan melaksanakan spesialisasi dalam melayani kelompok pelanggan ini dan menjadi saluran bagi suatu produk yang benar-benar baru yang mungkin digunakan oleh sekelompok pelanggan ini.Risiko penurunan akan terjadi jika laboratorium universitas tiba-tiba harus memotong anggaran mereka dan mengurangi pembelian mereka.
5.Cakupan Seluruh Pasar.
Disini, perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Hanya perusahaan besar yang dapat elaksanakan strategi cakupan seluruh pasar. Perusahaan besar dapat mencakup seluruh pasar dalam dua cara umum, yaitu melalui pemasaran yang tidak didiferensiasi atau pemasaran yang didiferensiasi.
Pemasaran yang tidak didiferensiasi. Perusahaan mungkin mengabaikan perbedaan-perbedaan segmen pasar dan mengejar seluruh pasar dengan satu penawaran pasar. Ia memusatkan perhatian pada apa kebutuhan pembeli yang umum daripada apa yang berbeda. Ia merancang satu produk dan program pemasaran yang akan menarik bagi jumlah pembelli terbesar. Ia mempercayakan distribusi dan periklanan masal. Ia bertujuan memberikan produk dengan citra yang hebat dalam pikiran orang-orang.
Pemasaran yang didiferensiasi. Disini perusahaan beroperasi dalam beberapa segmen pasar dan merancang program-program yang berbeda bagi masing-masing segmen. Pemasaran yang terdiferensiasi biasanya menciptakan lebih banyak penjualan total daripada pemasaran yang tidak terdiferensiasi.
“Biasanya dapat dibuktikan bahwa penjualan total dapat ditingkatkan dengan lebih menganeka-ragamkan lini produk yang dijual melalui saluran yang lebih beranekaragam.
Namun ia juga meningkatkan biaya bisnis. Biaya-biaya berikut mungkin menjadi lebih tinggi :
♦ Biaya Modifikasi Produk:
♦ Biaya Manufaktur
♦ Biaya Administrasi
♦ Biaya Persediaan
♦ Biaya Promosi
Karena pasar yang terdiferensiasi mengarah pada penjualan dan biaya yang lebih tinggi, tidak ada yang dapa dinyatakan secara umum sehubungan dengan kemampuanlabaan dari strategi ini. Perusahaan harus waspada terhadap segmentasi yang berlebihan terhadap pasar mereka
D.PEMILIHAN STRATEGI PENETAPAN SASARAN PASAR
Setelah melakukan evaluasi segmen yang berbeda, perusahaan harus melakukan seleksi pasar sasaran dengan memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. sasaran Pasar terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Setidaknya terdapat tiga strategi cakupan pasar, yakni pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), dan pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing).
1. Pemasaran Tanpa Pembedaan
Dalam strategi pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), perusahaan berusaha meninjau pasar secara keseluruhan dengan mengabaikan perbedaan segmen pasar dan menawarkan satu macam produk kepada seluruh pasar. Tawaran itu, lebih difokuskan pada apa yang serupa pada kebutuhan konsumen, bukannya pada apa yang berbeda.
Perusahaan merancang suatu produk tunggal dan program pemasaran yang ditujukan pada jumlah pembeli yang paling besar. Perusahaan mengandalkan distribusi masal dan iklan masal, serta berkeinginan menanamkan citra superior dalam benak konsumen mengenai produknya. Misalnya, produk coca-cola dengan rasa yang disukai oleh banyak orang tidak memandang kelas sosialnya.
Strategi pemasaran tanpa pembedaan ini akan hemat biaya. Dengan satu jenis karakter produk dan segmen pasar maka akan mengurangi biaya produksi, penyediaan, transportasi, biaya periklanan, dan mengurangi biaya riset pemasaran dan manajemen produk.
Akan tetapi, pemasaran modern Meragukan strategi ini. Perusahaan yang mengunakan pemasaran tanpa pembedaan umumnya mengembangkan tawaran yang ditujukan pada segmen paling besar dalam pasar. Kalau ada beberapa perusahaan melakukan hal sama maka persaingan sengit akan berlangsung dalam segmen paling besar.
Kesulitan muncul ketika harus mengembangkan produk atau merek yang dituntut harus memuaskan semua konsumen. Akhirnya, segmen paling besar mungkin kurang menguntungkan, karena segmen ini akan memicu persaingan sengit.
Menyadari hal ini, perusahaan lebih tertarik pada segmen yang lebih kecil.
2. Pemasaran dengan Pembedaan
Dalam strategi pemasaran dengan pembedaan(differentiated marketing), perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar dan memproduksi barang yeng berbeda untuk masingmasing segmen. Dengan menawarkan variasi produk dan pemasaran, perusahaan ini berharap menjual lebih banyak dan memperoleh posisi lebih kuat dalam setiap segmen pasar. Dengan posisi yang lebih kuat pada beberapa segmen akan memperkuat identifikasi seluruh konsumen terhadap produk dan diharapkan konsumen lebih loyal, karena perusahaan menawarkan barang yang lebih cocok dengan keinginan segmen.
Pemasaran dengan strategi pembedaan ini menciptakan penjualan yang lebih total ketimbang pemasaran tanpa pembedaan. Dengan demikian diharapkan akan meningkatkan penjualan total, meskipun hal ini juga akan meningkatkan biaya. Strategi pemasaran ini meningkatkan biaya riset pengembangan beberapa produk baru, peningkatan biaya proses produksi, dan sarana prasana yang lebih banyak. Demikian juga, mengembangkan rencana pemasaran terpisah untuk segmen terpisah membutuhkan peningkatan biaya riset pemasaran, peramalan, analisis penjualan, rencana promosi dan saluran manajemen ekstra.
Dengan alasan di atas, banyak perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran ini, yakni mengembangkan beragam produk dan beragam strategi pemasaran. Sebagai misal, perusahaan Coca–Cola yang juga memproduksi Fanta, Sprite, bahkan Lemon Tea. Biaya-biaya tersebut antara lain, berupa biaya riset dan pengembangan produk baru, biaya modifikasi produk, biaya proses produksi, biaya penyimpanan, biaya administrasi, biaya promosi, dan biaya-biaya yang lainnya.
3. Pemasaran Terkonsentrasi
Pemasaran barang dengan memusatkan pada beberapa pembeli saja (concentrated marketing). Dalam strategi ini, perusahaan hanya mengkonsentrasikan pemasarannya pada satu atau beberapa kelompok pembeli saja. Biasanya hal ini dilakukan oleh perusahaan yang tidak bisa melayani banyak kelompok pembeli, sehingga pemasaran produk hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling menguntungkan, misalnya mobil Marcedes Benz hanya dipasarkan kepada kelompok orang-orang kaya yang berselera tinggi.
Pemasaran terkonsentrasi menawarkan cara yang baik sekali bagi perusahaan kecil untuk mendapatkan pijakan dalam menghadapi pesaing yang jauh lebih besar. Lewat strategi pemasaran ini, perusahaan mencapai posisi pasar yang kuat dalam segmen yang dilayani karena pengetahuan yang lebih banyak tentang kebutuhan segmen.
Perusahaan banyak juga menikmati banyak penghematan operasional karena spesialisasi dalam produksi, distribusi, dan promosi. Namun, pada waktu sama pemasaran terkonsentrasi juga mengandung resiko yang lebih besar dari normal. Segmen tertentu bisa berubah seketika, atau perusahaan besar memasuki segmen yang sama. Oleh karena itu, banyak perusahaan memilih memasuki beberapa segmen pasar.
E. PEMPOSISIAN PRODUK DALAM UPAYA PEMASARAN
Pemposisian produk sangat di butuhkan dalam upaya pemasaran .Pemposisian sangat penting dalam hal diffrentlisasi produk dengan produk pesaing yang sejenis ,jadi pemposisian dibutuhkan dalam hal persaingan.Pemposisian juga di butuhkan dalam hal menampilkan keunggulan yang di miliki oleh poduk yang dihasilkan.
Banyak aspek yang menjadi dasar bagi seorang pelanggan dalam membeli sebuah produk untuk dikonsumsi.Differnsialisasi sangat membantu seorang konsumen dalam menentukan pilihannya tersebut, konsumen dapat memilih produk yang dihadirkan atau di sajikan oleh para produsen produk sejenis,sehingga konsumen dapat mengetahui mana produk yang terbak.
Konsumen dalam pembeliannya pastilah akan memilih produkyang terbaik.Baik dari segi kualitas ,kemasan bahkan harga yang ditawarkan oleh produsen.Jadi dengan sifat konsumen dalam memilih produk,konsumen memilih yang terbaik ,produsen haruslah memposisikan produk yang di hasilkannya dan menghadirkan produk yang terbaik yang tentunya akan membedakan produk yang di produksinya dengan produk yang di produksi oleh produsen lainnya.
Menurut pandangan Philp Kotler Pembeli cenderung mengingat pesan nomor satu, terutama dalam masyarakat yang jenuh komunikasi. Apakah pesan pemosisian nomor satu dipromosikan umumnya adalah kualitas terbaik, layanan terbaik, harga termurah, nilai terbaik dan teknologi paling mutakhir.
Jika perusahaan menekankan satu dari strategi posisi tersebut dan meyakinkan untuk dapat mencapainya, maka hal itu mungkin merupakan hal yang terbaik, untuk diketahui dan diingat sebagai kekuatan.
Tidak semua setuju bahwa pemosisian dengan satu manfaat selalu merupakan yang terbaik. Perusahaan dapat mencoba pemosisian dengan dua manfaat. Barangkali perlu jika dua perusahaan atau lebih menyatakan menjadi terbaik padaa atribut atau cirri yang sama. Tujuannya adalah untuk mendapatkan corak khusus dalam segmen pasar. Misalnya saja Volvo memposisikan mobilnya sebagai mobil paling aman dan paling awet. Untungnya kedua manfaat itu sejalan. Orang-orang berharap bahwa mobil yang sangat aman, berarti juga paling awet.
Bahkan ada kasus – kasus pemosisian dengan tiga manfaat yang berhasil. Misalnya produk Becham mempromosikan pasta gigi Aquafress dengan menawarkan tiga manfaat. Perlindungan anti gigi berlubang, nafas lebih segar dan gigi lebih putih. Jelas banyak orang menginginkan ketiga manfaat tersebut dan suatu tantangan untuk meyakinkan mereka bahwa merek ituakan memberikan ketiga manfaat tersebut.
Solusi Becham adalah menciptakan pasta gigi yang mengeluarkan tiga warna, yang secara visual untuk menunjukkan tiga manfaat tersebut. Dalam kasus ini, Becham melakukan segmentasi imbangan yaitu promosi itu menarik tiga segmen daripada hanya satu segmen. Pada waktu segmen- segmen tersebut menjadi sangat kecil, perusahaan mencoba memperluas strategi pemosisian untuk menarik lebih banyak segmen.
Akan tetapi, jika perusahaan menambah sejumlah klaim untuk mereknya, perusahaan tersebut harus menghadapi resiko orang tidak percaya dan membuat posisi perusahaan menjadi kabur. Pada umumnya, perusahaan harus menghindari empat kesalahan utama dalam pemosisian:
-1.Pemosisian yang terlalu sempit (under positioning) :
Beberapa perusahan menemukan bahwa para pembeli mempunyai pemahaman yang kabur terhadap merek perusahaan.
-2.Pemosisian yang terlalu luas (over positioning) :
Pembeli mungkin mempunyai anggapan yang terlalu sempit tentang merek, contohnya : konsumen mungkin berpikir bahwa baju bermerek Rusty harganya mencapai Rp 50.000,- per potongnya, namun dalam kenyataannya harga baju merek Rusty hanya mencapai Rp 75.000,- saja.
-3.Pemosisian yang membingungkan (convuset positioning):
Pembeli mungkin bingung dengan citra merek yang terjadi karena banyaknya klaim, atau seringnya perusahaan melakukan perubahan terhadap posisi mereknya.
-4.Penentuan posisi yang meragukan (doubtful positioning) :
Pembeli mungkin merasa sulit untuk mempercayai klaim merek seperti diperlihatkan pada atribut produk, harga atau pemanufakturan merek itu.
Keunggulan dari pemecahan masalah pemosisian adalah, hal itu memampukan perusahaan untuk memecahkan masalah bauran pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi dan promosi,sehingga uapaya – upaya pemasaran dapat mencapai tujuan dan target pemasaran yang telah di buat sebelumnya Sesungguhnya hal ini menentukan secara taktis detail-detail dalam strategi pemosisian.
Didalam mencari strategi pemosisian sedikitnya ada tujuh strategi pemosisian, yang dapat dilakukan leh produsen dalam hal mensukseskan pemasaran produk yang dihasilkannya.
Adapun ketujuh strategi tersebut adalah sebagai berikut:
1.Pemosisian berdasarkan atribut (attribute positioning)
Pemposisian ini dilakukan produsen berdasarkan komposisi atau bahan – bahan yang terkandung didalam produk yang dihasilkan oleh si produsen tersebut.Contohnya: Shampoo Dove dan Samphoo Zinc ,Dove mengandung Repairing Serum sedangkan Zinc mengandung ZPT-o complex.
2.Pemosisian berdasarkan manfaat (benefit positioning)
Pemposisian ini dilakukan berdasarkan manfaat yang dihadirkan oleh Produk yang dihasilkan oleh produsen.Contohnya: antara susu Slimmingsut dengan susu L- Men, Slimmingsut untuk merampingkan tubuh wanita sedangkan L –Men untuk membentuk tubuh pria.
3.Pemosisian berdasarkan penggunaan (use-application positioning)
Pemposisian ini berdasarkan penggunaan suatu produk.Contohnya adalah antara motor Yamaha dengan motor Honda,Yamaha diperuntukan bagi yang senag dengan kecepatan,sedangkan honda dengan keiritannya.
4.Pemosisian berdasarkan pemakai ( user positioning)
Pemposisian ini berdasarkan dengan sasaran siapa yang akan memakainya.Contohnya antara skuter matik Yamaha Mio dengan Honda Beat, Mio menawarkan bagi kaum muda yang pecinta kecepatan sedangkan Beat menawarkan kepada kaum muda yang energik ,dan gaul.
5.Pemosisian berdasarkan pesaing ( competitor positioning)
Pemposisian ini dilakukan berdasarkan produk yang dihadirkan oleh kompetitor,apakah produk ingin diposisikan sama dengan kompetitor ataupun sebaliknya.
6.Pemosisian berdasarkan kategori produk
Pemposisian ini dilakukan berdasarkan katagori produk yang dihasilkan oleh sang produsen.Katagori produk ini dapat berdasarkan kualitas yang dihadirkan ,harga yang ditawarkan maupun ,kelas konsumen yang akan menggunakanya
7.Pemosisian berdasarkan mutu atau harga produk (product category positioning) Pemposisian ini berdasarkan harga atau mutu nyang ditawarkan oleh produsen,prousen dapat memposikan produknya dengan harga murah,harga tinggi,mutu yang tinggi ,sedang atau rendah.Contohnya:Produsen Blackbarry dan Nexian,produsen Black Barry menawarkan produknya dengan harga tinggi ,mutu dan teknologi tinggi dan dengan pratise yang tinggi pula, namun produsen Nexian menawarkan produk dengan harga rendah,mutu sedang dan teknologi juga cukup bersaing.
PENUTUP
KESIMPULAN
Pasar dalam arti sempit merupakan tempat bertemunya anara penjual dan pmbeli,namu dalam arti luas pasar bukan hanya tempat bertemu antara penjual dan pembeli ,namun adalah sebuah lingungan yang dijadikan tempat diadakannya segala transaksi maupun objek dari suatu pemasaran.
Jenis-jenis Pasar antara lain:
1.Pasar Persaingan sempurna
2.Pasar persaingan tidak sempurna.
Dalam mengidentifikasi berbagai segmen yang ada di suatu pasar ada 4 hal penting yang mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan,yaitu:
1. Variabel Geografis
2. Variabel Demografis
3. Variabel Psikografis
4. Variabel Pelaku
Segmentasi pasar menyingkap peluang pasar yang di hadapi perusahaan.Dalam penetapan sasaran pasar perusahaan harus mengevaluasi bermacam – macam segmen dan memutuskan berapa banyak dan mana yang akan dijadikan sasaran dengan jalan mengevauasi segmen pasar danmemilih segmen pasar.
Setelah melakukan evaluasi segmen yang berbeda, perusahaan harus melakukan seleksi pasar sasaran dengan memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. sasaran Pasar terdiri atas kumpulan pembeli dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan. Setidaknya terdapat tiga strategi cakupan pasar, yakni pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing), pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), dan pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing).
Setidaknya terdapat tiga strategi cakupan pasar, yakni pemasaran tanpa pembedaan (undifferentiated marketing),pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing), dan pemasaran terkonsentrasi (concentrated marketing).
DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler dan AB.Susanto (1994). Manajemen Pemasaran di Indonesia.Salemba
Empat,Pearson Education Asia.Ltd,Jakarta
Boyd,Walker,Larreche (2000).Manajemen Pemasaran.Erlangga Jakarta
Ricky W.Griffin dan Ronald J. Ebert (2005). Bisnis edisi Ketujuh Jilid 1. Indeks,
Jakarta
Sadono Sukirno (1994).Pengantar Teori Mikro Ekonomi.Raja Grafindo,Jakarta.
www.scribd.com
www.wikipedia.com
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN
BAB I
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN
DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
BAB II
MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN
I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
BAB III
SISTEM PEMASARAN
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
§ Mengendalikan perilaku saluran
§ Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries)
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.
BAB V
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan
PENGERTIAN, KONSEP, DEFINISI PEMASARAN
DAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
C. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan.
Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
Kesimpulan :
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan, dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang, penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.
BAB II
MACAM-MACAM KONSEP PEMASARAN
I. Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
BAB III
SISTEM PEMASARAN
A. Pengertian Sistem Pemasaran
Sistem adalah sekolompok item atau bagian-bagia yang saling berhubungan dan saling berkaitan secara tetap dalam membentuk satu kesatuan terpadu. Jadi dapat diartikan sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya..
Dalam pemasaran kelompok item yang saling berhubungan dan saling berkaitan itu mencakup :
1. Gabungan organisasi yang melaksanakan kerja pemasaran.
2. Produk, jasa, gagasan atau manusia yang dipasarkan.
3. Target pasar.
4. Perantara (pengecer, grosir, agen transportasi, lembaga keuangan).
5. Kendala lingkungan (environmental constraints).
Sistem pemasaran yang paling sederhana terdiri dari dua unsur yang saling berkaitan, yaitu organisasi pemasaran dan target pasarnmya. Unsur-unsur dalam sebuah sistem pemasaran serupa dengan unsur-unsur yang ada pada sistem radio stereo. Bekerja secara terpisah, tetapi pada waktu dipertemukan secara tepat.
B. Macam – Macam Sistem Pemasaran
a. Sistem pemasaran dengan saluran vertikal
Pada sistem ini produsen, grosir, dan pengecer bertindak dalam satu keterpaduan.
Tujuan :
§ Mengendalikan perilaku saluran
§ Mencegah perselisihan antara anggota saluran
b. Sistem pemasaran dengan saluran horizontal
Pada sistem ini, ada suatu kerjasama antara dua atau lebih perusahaan yang bergabung untuk memanfaatkan peluang pemasaran yang muncul.
c. Sistem pemasaran dengan saluran ganda
Pada sistem ini beberapa gaya pengeceran dengan pengaturan fungsi distribusi dan manajemen digabungkan, kemudian dari belakang dipimpin secara sentral.
C. Lingkungan Sebuah Sistem Pemasaran
a. Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a. Demografi (kependudukan).
b. Kondisi ekonomi.
c. Teknologi.
d. Kekuatan sosial dan budaya.
e. Kekuatan politik dan legal.
f. Persaingan.
b. Lingkungan mikro eksternal
a. Pasar (market)
b. Pemasok
c. Pialang (marketing intermediaries)
c. Lingkungan Non- – Pemasaran Intern
Kekuatan non – pemasaran lainnya adalah lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian dan pengembangan. Kekuatan intern bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan dikendalikan oleh manajemen.
BAB IV
STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan strategi dalam pemasaran yaitu :
1. Daur hidup produk
Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaingan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam persaingan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
B. Macam-Macam Strategi Pemasaran
macam strategi pemasaran diantaranya:
1. Strategi kebutuhan primer
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuah primer yaitu:
1. Menambah jumlah pemakai dan
2. Meningkatkan jumlah pembeli.
2. Strategi Kebutuhan Selektif
Yaitu dengan cara :
a. Mempertahankan pelanggan misalnya:
1. Memelihara kepuasan pelanggan;
2. Menyederhanakan proses pembelian;
3. Mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merk;
b. Menjaring pelanggan (Acquistion Strategier)
1. Mengambil posisi berhadapan (head – to heas positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated positin)
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi kedalam empat jenis yaitu:
1. Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2. Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3. Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4. Merangsang kebutuhgan selektif dengan menjaring pelanggan baru.
C. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Atau segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
1. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
a. Variabel geografi, diantaranya : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim.
b. Variabel demografi, diantaranya : umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll
c. Variabel psikologis, diantaranya :kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
d. Variabel perilaku pembeli, diantaranya : manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
2. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
a. Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi geografis, dan banyaknya langganan.
b. Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu :
a. Dapat diukur
b.Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d.Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi Pasar
Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal
Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen
Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
c. Pemasaran ceruk
Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan lebih sempit.
d. Pemasaran mikro
Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
4. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah:
a. Penjual atau produsen berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran.
b. Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.
c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya
D. Menentukan Pasar Sasaran
Langkah-langkah dalam menetukan pasar sasaran yaitu :
1. Langkah pertama
Menghitung dan menilai potensi keuntungan dari berbagai segmen yang ada
2. Langkah kedua
Mencatat hasil penjualan tahun lalu dan memperkirakan untuk tahun yang akan datang.
BAB V
PERILAKU KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan
Langganan:
Postingan (Atom)