PENDAHULUAN
Bisnis modern merupakan
realitas yang amat kompleks. Banyak faktor yang turut mempengaruhi dan
menentukan kegiatan bisnis. Antara lain ada faktor
organisatoris-manajerial, ilmiah-teknologis dan politik-sosial-kultural.
Kompleksitas bisnis itu berkaitan langsung dengan kompleksitas
masyarakat modern sekarang. Sebagian kegiatan sosial, bisnis dengan
banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern itu.
Etika dapat diartikan sebagai pegangan atau orientasi dalam menjalani hidup. Ini berarti tindakan manusia selalu mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Ada sasaran dan arah dari tindakan atau hidup manusia.
Perlunya etika dalam berbisnis. Pada saat ini, mungkin ada sebagian masyarakat yang belum mengenali apa itu etika dalam berbisnis. Bisa jadi masyarakat beranggapan bahwa berbisnis tidak perlu menggunakan etika, karena urusan etika hanya berlaku di masyarakat yang memiliki kultur budaya yang kuat. Ataupun etika hanya menjadi wilayah pribadi seseorang. Tetapi pada kenyataannya etika tetap saja masih berlaku dan banyak diterapkan di masyarakat itu sendiri. Bagaimana dengan di lingkungan perusahaan?. Perusahaan juga sebuah organisasi yang memiliki struktur yang cukup jelas dalam pengelolaannya. Ada banyak interaksi antar pribadi maupun institusi yang terlibat di dalamnya. Dengan begitu kecenderungan untuk terjadinya konflik dan terbukanya penyelewengan sangat mungkin terjadi. Baik dalam tataran manajemen ataupun personal dalam setiap team maupun hubungan perusahaan dengan lingkungan sekitar. Untuk itu etika ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri. Etika bisnis mempunyai peranan penting sebagai kerangka implementasi good corporate governance (GCG). Kode etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan merupakan suatu acuan bagi seluruh karyawan, karyawan , para manajer dan bahkan para dewan direksi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Moral untuk melakukan kejujuran, keterbukaan, dan profesional, berisi nilai-nilai moral dan universal.
Etika dapat diartikan sebagai pegangan atau orientasi dalam menjalani hidup. Ini berarti tindakan manusia selalu mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapainya. Ada sasaran dan arah dari tindakan atau hidup manusia.
Perlunya etika dalam berbisnis. Pada saat ini, mungkin ada sebagian masyarakat yang belum mengenali apa itu etika dalam berbisnis. Bisa jadi masyarakat beranggapan bahwa berbisnis tidak perlu menggunakan etika, karena urusan etika hanya berlaku di masyarakat yang memiliki kultur budaya yang kuat. Ataupun etika hanya menjadi wilayah pribadi seseorang. Tetapi pada kenyataannya etika tetap saja masih berlaku dan banyak diterapkan di masyarakat itu sendiri. Bagaimana dengan di lingkungan perusahaan?. Perusahaan juga sebuah organisasi yang memiliki struktur yang cukup jelas dalam pengelolaannya. Ada banyak interaksi antar pribadi maupun institusi yang terlibat di dalamnya. Dengan begitu kecenderungan untuk terjadinya konflik dan terbukanya penyelewengan sangat mungkin terjadi. Baik dalam tataran manajemen ataupun personal dalam setiap team maupun hubungan perusahaan dengan lingkungan sekitar. Untuk itu etika ternyata diperlukan sebagai kontrol akan kebijakan, demi kepentingan perusahaan itu sendiri. Etika bisnis mempunyai peranan penting sebagai kerangka implementasi good corporate governance (GCG). Kode etik dalam tingkah laku berbisnis di perusahaan merupakan suatu acuan bagi seluruh karyawan, karyawan , para manajer dan bahkan para dewan direksi dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Moral untuk melakukan kejujuran, keterbukaan, dan profesional, berisi nilai-nilai moral dan universal.
Kini
etika bisnis sudah mempunyai status ilmiah yang serius. Ia semakin
diterima diantara ilmu yang sudah mapan dan memiliki ciri-ciri yang
biasanya menandai sebuah ilmu. Tentu saja, masih banyak harus
dikerjakan. Etika bisnis harus berusaha untuk membuktikan diri sebagai
disiplin ilmu yang dapat disegani.
Dalam prinsip-prinsip etika bisnis terdapat salah satu yang penting yaitu tanggung jawab moral, persoalan pelik yang harus dijawab pada tempat pertama adalah manakah kondisi bagi adanya tanggung jawab moral. Dengan adanya prinsip tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan bisnisnya yang mempunyai pengaruh atas orang-orang tertentu, masyarakat, serta lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. Maka, secara negatif itu berarti suatu perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian rupa sehingga tidak merugikan pihak-pihak tertentu dalam masyarakat. Secara positif itu berarti suatu perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian rupa sehingga pada akhirnya akan dapat ikut menciptakan suatu masyarakat yang baik dan sejahtera.
Setelah mempelajari arti dari etika dalam berbisnis, serta prinsip tanggung jawab moral perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dengan ini kami sajikan pembahasan contoh kasus etika bisnis perusahaan yang bergerak di bidang jasa, khususnya jasa transportasi udara.
Dalam prinsip-prinsip etika bisnis terdapat salah satu yang penting yaitu tanggung jawab moral, persoalan pelik yang harus dijawab pada tempat pertama adalah manakah kondisi bagi adanya tanggung jawab moral. Dengan adanya prinsip tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakan dan kegiatan bisnisnya yang mempunyai pengaruh atas orang-orang tertentu, masyarakat, serta lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi. Maka, secara negatif itu berarti suatu perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian rupa sehingga tidak merugikan pihak-pihak tertentu dalam masyarakat. Secara positif itu berarti suatu perusahaan harus menjalankan kegiatan bisnisnya sedemikian rupa sehingga pada akhirnya akan dapat ikut menciptakan suatu masyarakat yang baik dan sejahtera.
Setelah mempelajari arti dari etika dalam berbisnis, serta prinsip tanggung jawab moral perusahaan dalam menjalankan usahanya. Dengan ini kami sajikan pembahasan contoh kasus etika bisnis perusahaan yang bergerak di bidang jasa, khususnya jasa transportasi udara.
ISI
Artikel
Kenaikan Harga Tiket Jambi-Padang Tak
Manusiawi
MEDAN | DNA – Adanya dugaan beberapa maskapai penerbangan yang melihat musibah gempa di Padang dan Jambi sebagai peluang bisnis dengan menaikkan harga tiket pesawat kelas ekonomi adalah perbuatan tidak manusiawi. Demikian ditegaskan anggota Fraksi PPP DPTD Medan Drs. Muhammad Yusuf, SPDI Selasa (6/10) diruang kerjanya.
Kenaikan Harga Tiket Jambi-Padang Tak
Manusiawi
MEDAN | DNA – Adanya dugaan beberapa maskapai penerbangan yang melihat musibah gempa di Padang dan Jambi sebagai peluang bisnis dengan menaikkan harga tiket pesawat kelas ekonomi adalah perbuatan tidak manusiawi. Demikian ditegaskan anggota Fraksi PPP DPTD Medan Drs. Muhammad Yusuf, SPDI Selasa (6/10) diruang kerjanya.
Dikatakannya,
banyaknya keluhan masyarakat karena terjadi lonjakan harga tiket
jurusan Padang-Jambi pasca gempa mesti menjadi perhatian serius
pemerintah. Kita sangat mendukung apa yang disampaikan Kepala Cabang PT
(Persero) II Angkasa Pura Bandara Polonia Endang A. Sumiarsih beberapa
waktu lalu akan mencabut ijin operasional counter tiket tidak
diperbolehkan lagi ada di Bandara Polonia bagi 3 maskapai penerbangan
Mandala Airlines, Sriwijaya Airlines dan Lion Airlines kalau menjual
tiket melebihi TBA (Tarif Batas Atas).
"Namun
kita sangat mengharapkan adanya tindak lanjut yang serius dari
pernyataan Kacab Angkasa Pura Bandara Polonia tersebut. Jangan hanya
sekedar lips service belaka. Disamping itu TNI Angkatan Udara,
Kepolisian, administrator Bandara dan pihak terkait mesti proaktif
mendukung niat baik dan pernyataan itu," kata Yusuf yang juga wakil
ketua DPC PPP Kota Medan itu.
Ditegaskannya,
jauh-jauh hari Allah SWT telah mengingatkan dan memerintah umat manusia
untuk saling tolong bersitolongan dalam kebaikan dan takwa. Bukan
tolong bersitolongan dalam kemungkaran. Maka sikap tolong menolong
adalah wajib bagi manusia termasuk menolong korban bencana alam di
padang dan Jambi. Jangan kita memanfaatkan duka cita, penderitaan dan
nasib tragis orang lain sebagai sumber rejeki untuk pribadi maupun
kelompok.
Menurutnya,
pasca musibah gempa di Padang Dan Jambi semestinya harga tiket semua
transportasi bukan hanya tiket pesawat tapi harga tiket semua jenis
angkutan laut, darat dan udara yang menuju lokasi bencana lebih
dimurahkan. Apalagi kepada penumpang yang sengaja turun kelokasi untuk
mencari, menjenguk dan mengetahui nasib kerabat maupun saudaranya
diseputaran lokasi musibah. Ini kok malah yang terjadi sebaliknya banyak
oknum yang mengambil kesempatan dalam kesempitan. Sudah begini pudarkah
moralitas bangsa Indonesia yang mengaku sebagai umat yang beragama,
tanya Yusuf.
Lebih
lanjut dikatakannya, disamping mengontrol harga tiket pemerintah juga
mesti segera menurunkan aparat hukum yang bermoral sebanyak-banyaknya
untuk mengatur, mengawasi lalu lintas masuk dan keluarnya bantuan barang
dan uang yang ditujukan untuk korban gempa dan keluarganya. Menguasai
lokasi musibah dari oknum-oknum dan jaringan mafia yang memang mengincar
bantuan bencana alam sebagai sumber rejekinya.
"Terhadap
perbuatan orang perorang atau kelompok seperti ini mesti diberantas dan
dicegah untuk tidak terulang lagi dimasa-masa yang akan datang dengan
hukuman mati. Dapat dijadikan pelajaran dari kasus perkasus dari tragedi
bencana terdahulu bahwa hampir semua bentuk bantuan barang dan uang
selalu menimbulkan masalah yaitu terjadi penyimpangan dan korupsi.
Perbuatan ini mesti diputus dengan hukuman mati bagi pelakunya.
Pendapat atas artikel di atas
Kejadian di atas melanggar etika dalam berbisnis. Terutama prinsip-prinsp dari etika bisnis, antara lain prinsip kejujuran, prinsip keadilan dan prinsip saling menguntungkan. Pada prinsip kejujuran, maskapai-maskapai penerbangan tidak bertindak jujur dengan tiba-tiba menaikkan harga tinggi sekali yang melampaui harga batas atas. Padahal itu merupakan peraturan dari pemerintah. Dengan kata lain, telah dilakukan penipuan kepada konsumen.
Pendapat atas artikel di atas
Kejadian di atas melanggar etika dalam berbisnis. Terutama prinsip-prinsp dari etika bisnis, antara lain prinsip kejujuran, prinsip keadilan dan prinsip saling menguntungkan. Pada prinsip kejujuran, maskapai-maskapai penerbangan tidak bertindak jujur dengan tiba-tiba menaikkan harga tinggi sekali yang melampaui harga batas atas. Padahal itu merupakan peraturan dari pemerintah. Dengan kata lain, telah dilakukan penipuan kepada konsumen.
Pada
prinsip keadilan, maskapai-maskapai penerbangan itu telah bertindak
tidak adil. Karena memanfaatkan kondisi masyarakat yang sedang mengalami
kesulitan. Pada saat masyarakat membutuhkan tiket murah karena
keluarganya terkena bencana, harga tiket tersebut malah melonjak tinggi.
Jelas ini telah melanggar prinsip keadilan.
Pada
prinsip saling menguntungkan sudah jelas terlihat bahwa yang
diuntungkan disini hanya maskapai penerbangan. Hal ini terlihat karena
harga yang sangat tinggi membuat masyarakat kesulitan untuk memperoleh
tiket (karena harganya mahal). Sedangkan harga yang seharusnya tidak
mencapai sedemikian mahal harus dibayar oleh masyarakat. Kerugian
dialami oleh masyarakat yang harus mengeluarkan uang tambahan untuk
mendapatkan tiket tersebut.
Sangsi seharusnya diberikan pada perusahaan maskapai yang melakukan hal tersebut. Pencabutan izin operasional dapat menjadi salah satu hukuman yang dapat diberikan.
Sangsi seharusnya diberikan pada perusahaan maskapai yang melakukan hal tersebut. Pencabutan izin operasional dapat menjadi salah satu hukuman yang dapat diberikan.
KESIMPULAN
Kesimpulan ( Solusi untuk memperbaiki hal tersebut )
Dari artikel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan (dalam hal ini maskapai penerbangan) yang masih mengambil untung dari konsumennya. Mengambil untung disini bukan mengambil keuntungan secara wajar tetapi dengan memanfaat situasi kondisi konsumen yang sedang dalam keadaan tidak baik. Hal ini jelas melanggar prinsip-prinsip etika bisnis, antara lain prinsip kejujuran, prinsip keadilan dan prinsip saling menguntungkan.
Dari artikel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada saat ini masih banyak perusahaan-perusahaan (dalam hal ini maskapai penerbangan) yang masih mengambil untung dari konsumennya. Mengambil untung disini bukan mengambil keuntungan secara wajar tetapi dengan memanfaat situasi kondisi konsumen yang sedang dalam keadaan tidak baik. Hal ini jelas melanggar prinsip-prinsip etika bisnis, antara lain prinsip kejujuran, prinsip keadilan dan prinsip saling menguntungkan.
Selain
itu, mengambil keuntungan pada saat tersebut sangat tidak manusiawi.
Pada saat sesama kita membutuhkan pertolongan seharusnya kita memberikan
pertolongan untuk meringankan bebannya, bukan malah memberatkan keadaan
mereka.
Saran ( Cara untuk memperbaiki imagenya )
Menanggapi hal ini, sebaiknya direktorat jenderal Perhubungan segera melakukan pengawasan yang baik terhadap kegiatan jasa transportasi tersebut.
perusahaan-perusahaan yang melakukan hal tersebut sebaiknya diberikan sangsi, Sangsi berupa pencabutan izin operasional seperti yang dikatakan dalam artikel seharusnya didukung dan dilakukan. Hal ini agar perusahaan tersebut mendapatkan efek jera.
Saran ( Cara untuk memperbaiki imagenya )
Menanggapi hal ini, sebaiknya direktorat jenderal Perhubungan segera melakukan pengawasan yang baik terhadap kegiatan jasa transportasi tersebut.
perusahaan-perusahaan yang melakukan hal tersebut sebaiknya diberikan sangsi, Sangsi berupa pencabutan izin operasional seperti yang dikatakan dalam artikel seharusnya didukung dan dilakukan. Hal ini agar perusahaan tersebut mendapatkan efek jera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar